Jakarta, Mobilitas – Penjualan kendaraan bermotor roda empat atau lebih (atau yang secara umum disebut mobil) di Indonesia sepanjang bulan Mei tahun ini turun alias jeblok dibanding bulan sebelumnya maupun bulan yang sama di tahun 2021. Merosotnya penjualan itu terjadi baik dalam penjualan unit ke dealer (wholesales) maupun ke konsumen (ritel).
Data di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dinukil Mobilitas, Selasa (14/6/2022) memperlihatkan, total wholesales yang dibukukan oleh seluruh pabrikan yang ada di Indonesia pada bulan kelima itu hanya sebanyak 49.453 unit. Jumlah ini ambles 9,77 persen dibanding bulan Mei tahun lalu yang masih sebanyak 54.812 unit.
Sementara jika dibanding bulan sebelumnya (April 2022), total wholesales yang dikoleksi pabrikan selama bulan Mei itu jeblos hingga 40,33 persen. Sebab, di bulan April angka wholesales yang dikoleksi telah mencapai 82.879 unit.
Sementara, penjualan ritel yang dicatatkan seluruh pabrikan selama bulan Mei itu sebanyak 61.558 unit atau menyusut 4,07 persen dibanding bulan Mei tahun lalu yang mencapai 64.175 unit. Adapun dibanding bulan April (tahun ini) total penjualan ritel Mei itu anjlok hingga 24,57 persen (karena pada April total penjualan ritel sebanyak 81.615 unit.
“Ada beberapa faktor penyebab menurunnya penjualan ini. Salah satu dugaan kami, banyak masyarakat yang telah membeli mobil untuk kebutuhan lebaran pada bulan April awal. Kedua, banyak mobil-mobil asal impor CBU (utuh) suplainya terganggu karena produksi di negara asalnya terkendala akibat kurangnya pasokan chip (semikonduktor). Ketiga, masyarakat menahan pengeluaran setelah lebaran dan musim tahun ajaran baru sekolah,” papar Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Meski demikian, lanjut Jongkie, secara kumulatif dari Januari hingga Mei – baik wholesales maupun penjualan ritel – tetap membukukan pertumbuhan dibanding periode sama tahun 2021. Data menunjukkan, wholesales di lima bulan pertama tahun ini sebanyak 396.153 unit, atau menanjak 23,20 persen dibanding Januari – Mei 2021 yang sebanyak 320.746 unit.
Masih merujuk data yang sama, total penjualan ritel di kurun waktu itu terlihat mencapai 381.677 unit. Jumlah tersebut meningkat 18,48 persen dibanding jumlah yang dikoleksi selama Januari – Mei tahun lalu, yang sebanyak 322.129 unit. (Vto/Aa)