Jakarta, Mobilitas – Seperti diketahui, seratus persen atau semua mobil yang dijual di Australia saat ini berasal dari impor. Dengan kata lain, Negeri Kanguru itu saat ini tidak memiliki sektor manufaktur mobil, karena pabrikan atau merek mobil yang berjualan tidak memiliki pabrik.
Data Kamar Dagang Industri Otomotif Federal (FCAI) Australia yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (3/9/2025) menunjukkan hingga saat ini ada 56 pabrikan yang menjajakan mobilnya di negara berpenduduk 29,92 juta jiwa itu. Mereka merupakan pabrikan yang berasal dari Amerika, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Jepang, Korea, India, dan Cina.
Fakta data berbicara di tahun 2025 ini, pada periode Januari – Agustus, jumlah mobil yang terjual di negara itu sebanyak 832.068 unit. Jumlah itu menciut 0,5 persen dibanding periode sama pada tahun 2024.
Sejumlah pabrikan mencatatkan kenaikan penjualan, dan sebagian lainnya mengalami kemerosotan. Dan di Australia itu ada fenomena menarik dimana hampir semua pabrikan asal Jepang membukukan jebloknya penjualan dan hanya satu merek mencetak yang penjualannya msih positif, yakni Lexus.
Berikut data penjualan pabrikan asal Jepang di periode Januari – Agustus 2025 dibanding periode sama di tahun 2024;
Toyota: 163.491 unit (melorot 1,2 persen)
Mazda: 63.208 unit (melorot 3,2 persen)
Mitsubishi: 42.913 unit (melorot 15,6 persen)
Isuzu: 29.092 unit (melorot 13,5 persen)
Subaru: 26.376 unit (melorot 3,2 persen)
Nissan: 25.897 unit (melorot 18 persen)
Honda: 10.411 unit (melorot 2,7 persen)
Suzuki: 10,488 unit (melorot 26,1persen)
Lexus: 9.853 unit (meningkat 13,7 persen)
Sumber: FCAI, 2025. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id