Jakarta, Mobilitas â Merek Morris Garage (MG) â merek asal Inggris yang sejak tahun 2007 dibeli pabrikan asal Republik Rakyat Cina (Cina) yakni SAIC Motor dan sejak 2016 produksinya dilakukan di Negeri Tirai Bambu itu â memulai penjualan di Indonesia pada Maret 2020 lalu.
Kini selama Januari hingga Mei 2022, penjualan ke dealer (wholesales) maupun ke konsumen (ritel) mobil merek itu merosot cukup signifikan.
Data di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, sepanjang lima bulan pertama itu mobil MG yang terjual ke dealer (wholesales) hanya sebanyak 380 unit. Jumlah yang dikoleksi ini ambrol 21,2 persen dibanding total jumlah yang berhasil diraup selama periode sama tahun lalu.
Bahkan di bulan Mei saja, mobil MG yang terkirim ke dealer hanya 33 unit. Jumlah itu anjlok hingga 62,1 persen dibanding junmlah yang dikantogi MG Indonesia selama bulan yang sama di tahun 2021.
Sementara, total penjualan ritel pada Januari hingga Mei tahun ini sebanyak 375 unit atau merosot hingga 11,3 persen dibanding kurun waktu yang sama tahun lalu. Selama bulan Mei saja, mobil yang terjual ke konsumen hanya 21 unit alias ambrol hingga hingga 81,4 persen.
Adapun di tahun 2021, total wholesales yang dikantongi MG (selama setahun penuh) sebanyak 1.075 unit. Sedangkan total penjualan ritel (sampai dengan bulan November atau 11 bulan) tercatat sebanyak 1.027 unit).
âMG sampai saat ini tercatat masih mengimpor mobilnya dari luar negeri. Masih belum ada pabrik di Indonesia. Sehingga, bisa saja menurunnya penjualan ini dikarenakan pasokan yang ada kendala,â kata salah seorang pengurus Gaikindo, saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Selasa (28/6/2022).
Ada beberapa model yang disajikan merek tersebut di Indonesia, antara lain MG HS, MG ZS, dan MG 5 GT. Dari sisi teknologi, dari varian model itu ada yang menyandang teknologi hybrid. (Jrr/Aa)