Beijing, Mobilitas – Namun untuk ekspor dari 20 model yang dikirim ke berbagai negara di sejumlah belahan dunia, 11 diantaranya merupakan mobil ko0nvensional berbahan bakar bensin. Sementara 9 lainnya merupakan mobil elektrifikasi (baik mobil listrik baterai alias BEV, hybrid, dan plug-in hybrid).
Data Asoasiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) dan Asosiasi Dealer Mobil Cina (CADA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (23/7/2025) menunjukkan sepanjang periode Januari – Juni 2025 jumlah mobil yang terjual dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) di Republik Rakyat Cina (Cina) sebanyak 10.512.132 unit. Jumlah tersebut melonjak 12,1 persen dibanding total penjualan ritel selama periode sama di tahun 2024.
Cina yang kini berpenduduk 1,423 miliar jiwa itu, juga mencatatkan apikny aaaaa kinerja ekspor mobil. Tercatat, 3,083 juta unit lebih kendaraan yang dikirim ke luar negeri oleh Negeri Tirai Bambu itu pada paruh pertama tahun 2025. Jumlah tersebut melonjak 10,4 persen dibanding periode sama di tahun 2024.
Fakta berbicara, dari total ekspor sebanyak itu, m sih didominasi mobil konvensional. Sebab, total jumlah mobil elektrifikasi – yakni BEV dan plugi-in hybrid- yang diekspor pada periode tersebut hanya 1,06 unit.
Dari jumlah itu 670.000 unit merupakan mobil listrik alias BEV dan 390.000 unit plug-in hybrid. Namun total ekspor dari masing-masing meningkat 40,2 persen dan 210 persen dibanding periode sama di tahun lalu. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id