Jakarta, Mobilitas – Fakta data memperlihatkan sampai akhir November 2025, jumlah merek mobil asal Republik Rakyat Cina yang menjual produknya di Indonesia mencapai 17 merek. Namun dari mereka juga terdapat submerek dari merek lain yang juga berjualan di Indonesia.
Submerek itu antara lain Denza yang merupakan bagian dari merek Build Your Dreams (BYD) dengan memproduksi mobil listrik kelas premium. Kemudian Jetour dan Jaecoo (bagian dari Chery), dan Seres (bagian dari Dongfeng Sokon alias DFSK).
Selain itu di daftar merek asal Negeri Panda yang beroperasi itu juga terdapat nama Morris Garage (MG). Sebab, meski merek tersebut dulunya berasal dari Inggris, namun sejak tahun 2007 dibeli secara penuh oleh pabrikan asal Cina, SAIC Motors setelah sebelumnya dimiliki pabrikan Cina lainnya, Nanjing Automobile.
Lantas bagaimaana penjualan eceran mobil merek asal negeri berpenduduk 1,423 miliar jiwa itu di Indonesia, khususnya di periode Januari – November 2025? Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (18/12/2025) menunjukkan di rentang waktu sebelas bulan pertama 2025 itu, merek BYD menjadi merek dengan penjualan ritel terbanyak.

BYD disusul Wuling dan Chery di daftar tiga besar. Berikut data penjualan ritel alias penjualan eceran ke konsumen 17 merek mobil asal Cina sepanjang sebelas bulan pertama 2025 tersebut dibanding Januari – November2025:
BYD: 39.289 unit (meroket 237,1 persen)
Wuling: 17.506 unit (anjlok 21,5 persen)
Chery: 18.071 unit (meroket 140,8 persen)
Jaecoo: 1.378 unit (baru)
Aion: 5.439 unit (meroket 514,6 persen)
Denza: 7.047 unit (baru)
Geely: 2.036 unit (baru)
MG: 1.648 unit (anjlok 58,3 persen)
GWM: 1.266 unit (meroket 108,6 persen)
Dongfeng (DFSK): 770 unit (anjlok 23,6 persen)
Jetour: 664 unit (baru)
BAIC: 612 unit (meroket 287,3 persen)
Xpeng: 514 unit (baru)
Neta: 404 unit (anjlok 24,5 persen)
Polytron (Skyworth): 208 unit (baru)
Maxus: 142 unit (baru)
Seres: 128 unit (naik 36,2 persen)
Sumber: Gaikindo, 2025.(Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id












