Jakarta, Mobilitas β Pasar mobil di Indonesia sepanjang bulan Mei kembali muram, karena penjualan unit β baik ke diler (wholesales) maupun ke konsumen (ritel) ambles dengan kedalaman yang cukup signifikan. Padahal, di bulan kelima itu sejumlah mobil menikmati insentif berupa diskon tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) hingga 100%.
Data yang dihimpun Mobilitas dari catatan penjualan yang dilaporkan ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, di bulan Mei itu wholesales hanya sebanyak 54.815 unit atau merosot hingga 30,5% dibanding wholesales April yang mencapai 78.908 unit.
Sedangkan penjualan ritel di bulan itu sebanyak 64.302 unit, melorot 19,2% dibanding penjualan ritel di bulan April yang masih sebanyak 79.607 unit. Penjualan ritel di bulan keempat ini naik tipis 2,5% dibanding penjualan ritel selama Maret yang sebanyak 77.515 unit.
Paralel dengan kondisi pasar itu, penjualan ritel yang dibukukan oleh mobil Toyota β yang dijajakan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) juga merosot. Di bulan kelima itu Toyota hanya mencatatkan penjualan ritel 21.176 unit.
Sebab, di bulan sebelumnya, Toyota masih mengantongi angka penjualan ritel sebanyak 25.902 unit. Penjualan di bulan keempat yang dikoleksi Toyota itu tercatat naik sedikit dibanding total penjualan ritel di bulan Maret yang sebanyak 26.445 unit.
Angka penjualan ritel Toyota di bulan Maret itu melonjak 111% dibanding penjualan selama Februari yang sebanyak 12.537 unit. Membubungnya penjualan ritel Toyota itu berbarengan mulai diberlakukannya insentif pajak berupa diskon tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Penjualan Avanza
Penyumbang terbesar angka penjualan ritel Toyota di bulan Mei tahun ini adalah Toyota Avanza. Data yang dihimpun Mobilitas menunjukkan, di bulan tersebut Low MPV ini terjual ke konsumen sebanyak 5.516 unit.
Dia mengungguli Toyota Innova yang terjual 3.509 unit, Toyota Calya 3.165 unit. Toyota Rush 3.111 unit, Toyota Agya 1.680 unit dan Toyota Raize 1.176 unit. Tetapi, dibanding dengan dua bulan sebelumnya yakni Maret dan April, ternyata angka penjualan Toyota Avanza merosot.
Data berbicara, di bulan Januari penjualan ritel sebanyak 2.828 unit, lalu di Februari merosot menjadi 1.504 unit. Kemudian Maret meroket hingga menjadi 7.625 unit, melorot menjadi April 5.812 unit, dan Mei susut lagi menjadiΒ 5.516 unit.
Sekadar catatan, penjualan ritel Toyota Avanza sejak beberapa tahun terkahir terus merosot tajam. Pada tahun 2017, penjualannya masih sebanyak 112.172 unit, tapi di tahun berikutnya merosot menjadi 89.46 unit.
Lalu, di tahun 2019 penjualan kembali merosot menjadi 81.672 unit. Dan di tahun 2020, penjualan Low MPV andalan Toyota Indonesia ini ambles sangat dalam, sehingga menjadi 40.728 unit. (Jrr/Din/Aa)