Toyota Yaris sedan di India - dok.Istimewa

Penjualan Yaris Dihentikan di India, Model Hatchback Jaya di Indonesia

Arif Arianto
5 Min Read

Jakarta, Mobilitas – Toyota Kirloskar Motor (TKM) – agen pemegang merek Toyota di India – Senin (4/10/2021) kemarin secara resmi menyatakan telah menghentikan penjualan Toyota Yaris di negeri berpenduduk terbanyak kedua di dunia (1,38 miliar jiwa, menurut Worldometers) itu. Penyetopan penjualan Toyota Yaris jenis sedan ini bahkan telah berlangsung sejak 27 September lalu.

Seperti dilaporkan laman Financial Express dan Carscoops, Senin (4/10/2021), dalam pernyataan resminya TKM mengatakan sejak diluncurkan pada tahun 2018 lalu, hingga 27 September sedan ini hanya terjual sebanyak 19.784 unit. Jumlah ini jauh di bawah angka penjualan yang dikoleksi para pesaingnya, mulai dari Honda City, Hyundai Verna, hingga Maruti Suzuki Ciaz.

Terlebih, di Negeri Sari itu, kini telah terjadi pergeseran tren permintaan konsumen. Orang-orang India kini tengah kejangkitan tren dunia yang lebih menyukai mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV), walhasil porsi pasar sedan pun mengkerut.

Sedan Toyota Yaris di pasar India – dok.CarDekho

“Toyota Kirloskar Motor mengumumkan penghentian Yaris di India mulai 27 September 2021. Langkah ini merupakan bagian dari strategi produk Toyota untuk terus memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang melalui peningkatan teknologi dan penawaran produk,” bunyi pernyataan Toyota India.

Sebagai tanggung jawab moral atas kebutuhan suku cadang sedan Toyota Yaris yang telah berada di tangan konsumen, Toyota akan menjamin ketersediaan suku cadangnya. Jaminan penyediaan komponen itu berlangsung hingga 10 tahun ke depan.

Toyota Yaris sedan di India – dok.Financial Express

Jaya di Indonesia
Berbeda dengan di India, versi hatchback Toyota Yaris di rentang waktu Januari hingga Agustus tahun ini mencatatkan kinerja yang “jaya” di Indonesia. Total jumlah penjualan ke konsumen (ritel) yang dikantongi mobil ini melonjak hampir dua kali lipat dibanding penjualan di kurun waktu yang sama tahun 2020.

Data yang dihimpun Mobilitas dari laporan penjualan ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terlihat, di delapan bulan pertama tahun ini total penjualan ritel Yaris mencapai 4.617 unit. Jumlah ini bertambah banyak 2.107 unit dibanding penjualan selama Januari – Agustus 2020 yang sebanyak 2.510 unit.

Total penjualan di tahun ini dikoleksi Yaris pada bulan Januari sebanyak 428 unit, Februari 211 unit, Maret 1.128 unit, April 401 unit, dan Mei sebanyak 560 unit. Lalu, di bulan Juni 570 unit, Juli 705 unit, dan Agustus 614 unit.

Tampilan bagian depan hatchback Toyota Yaris yang dijajakan PT Toyota Astra Motor – dok.Istimewa

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (4/10/2021) mengatakan pasar hatchback di Indonesia itu masih dinamis. Penggemar mobil jenis ini masih ada dan loyal di tengah pergeseran tren minat konsumen secara umum ke MPV dan SUV.

“Penyuka hatchback masih cukup banyak. Apalagi, Yaris ini merupakan produk global Toyota, dan memiliki catatan kiprah yang bagus. Mulai dari di WRC (World Rally Champion), tren di sejumlah negara maju (Eopa dan Amerika) dan sebagainya. Kedua, di tahun ini sejak Maret, Yaris juga mendapatkan insentif tax (diskon tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau PPnBM),” papar Anton.

Pernyataan senada diungkap Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto. Menurutnya, model hatchback masih memiliki penggemar loyal di Tanah Air. Bahkan, sebelum model MPV dan SUV marak di Indonesia, hatchback merupakan mobil idaman.

Toyota Yaris hatchback di pasar Indonesia – dok.Istimewa

“Di era 1980 sampai 1990-an, hatchback yang merupakan mobil lifestyle, saat itu banyak digemari. Mobilnya anak-anak muda. Tetapi, lifestyle itu kan cyclical (memiliki siklus) ya. Nah, sekarang trennya berbeda ke MPV dan SUV yang memadukan antara kebutuhan atau utilitas (mobil berkapasitas) dan style (tampilan yang keren). Tetapi, bukan berarti segmen pasar hatchback hilang sama sekali. Penggemar loyal masih cukup banyak,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin (4/10/2021). (Yap/Fer/Vto/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id

Share This Article