Penjualan Toyota Raize di Jepang Ambrol hingga 31,4 Persen

0
1914
Toyota Raize di Jepang - dok.Istimewa

Tokyo, Mobilitas – Padahal, di bulan Mei penjualan SUV kompak Toyota itu meningkat hingga 42,5 persen dibanding Mei 2022.

Data Asosiasi Diler Mobil Jepang (JADA) dan Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang (JAMA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (12/6/2023) menunjukkan, selama Mei tahun ini, Toyota Raize masih meraup angka penjualan sebanyak 5.205 unit. Jumlah ini meningkat 42,5 persen dibanding Mei tahun lalu.

Sedangkan sepanjang Januari hingga Mei, total angka penjualan yang dikoleksi mobil ini hanya sebanyak 27.441 unit. Jumlah tersebut ambrol 31,4 persen dibanding jumlah penjualan yang berhasil diraup Toyota Raize selama periode yang sama di 2022.

Pada periode lima bulan pertama itu, kinerja penbjualan kembaran Toyota Raize, yakni Daihatsu Rocky juga menurun. Namun penyusutan penjualan SUV kompak Daihatsu itu terbilang tipis, meski dari total jumlah penjualan, angka yang riaup Rocky jauh lebih kecil dibanding Raize.

Daihatsu Rocky – dok.Daihatsu

Selama Mei saja, angka penjualan yang dibukukan Rocky hanya 973 unit, jumlah itu merosot 15,1 persen dibanding penjualan selama Mei tahun lalu. Sedangkan selama Januari hingga Mei total angka penjualannya 9.095 unit, menyusut tipis 1,1 persen dibanding lima bulan pertama 2022.

Sekadar informasi, keterangan resmi Toyota Motor Corporation yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (22/5/2023) menyebut, Toyota menarik (recall) 56.000 lebih Toyota Raize hybrid di Jepang. Penarikan dilakukan terhadap 56.111 unit mobil itu karena terseret kasus manipulasi data hasil uji tabrak samping.

Daihatsu Motor Co.Ltd yang memproduksi Toyota Raize (sebagai kembaran Daihatsu Rocky) mengakui hal itu. “Ada kesalahan dalam sertifikasi pengujian tabrak UN-R135 yang dilakukan oleh Daihatsu Motor yang merupakan produsen Raize dan Rocky Hybrid. UN-R135,” bunyi pernyataan Toyota Motor. (Jrr/Aa)