Sampai November, Sudah 5,03 Juta Masyarakat Cina yang Beli Mobil Listrik

0
1458
Mobil listrik buatan pabrikan lokal Cina, Nio - dok.CGTN

Beijing, Mobilitas – Republik Rakyat Cina memiliki pasar yang besar karena tidak hanya jumlah penduduk yang besar namun kekuatan ekonomi yang tinggi.

Dengan jumlah penduduk sekitar 1,42 miliar jiwa (data menurut Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan atau OECD). Menurut Dana Moneter Internasional (IMF) saat ini Produk Domestik Brutto Cina mencapai US$ 18,32 triliun.

Negeri Tirai Bambu itu menjadi kekuatan ekonomi dunia nomor dua setelah Amerika Serikat yang memiliki PDB sebesar US$ 25,04 triliun. Negeri Paman Sam masih tercatat sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Namun, soal penjualan mobil elektrifikasi atau yang biasa disebut New Energy Vehicle alias NEV (mobil listrik murni atau BEV dan Plug-in hybrid) ke masyarakat, Cina lebih unggul. Data penjualan di Asosiasi Produsen Mobil Cina (CAAM) yang dikutip Mobilitas, Sabtu (10/12/2022) menunjukkan, sepanjang tahun 2021 lalu total penjualan NEV di Cina mencapai 2,91 juta unit lebih.

Jumlah itu hampir setengah dari total penjualan mobil elektrifikasi di dunia yang sebanyak 6,5 juta unit. Sehingga, membawa Cina sebagai pasar mobil elektrifikasi terbesar di dunia.

Produksi mobil listrik BYD di Cina – dok.InsideEVs

Kini, status itu tetap disandang Negeri Tirai Bambu tersebut. Data CAAM menunjukkan, sepanjang Januari – November tahun ini, lebih dari 5,03 juta unit mobil elektrfikasi terjual ke konsumen (ritel) di negara tersebut.

Jumlah ini meroket 100,1% dibanding total penjualan ritel mobil elektrfikasi yang dibukukan pabrikan di Cina sepanjang tahun lalu. Kala itu, 2,5 juta unit lebih mobil ramah lingkungan itu terjual ke konsumen.

Seperti dilaporkan The Green Journal dan Nikkei, belum lama ini, moncernya penjualan NEV di Cina tidak terlepas dari dorongan dan insentif oleh pemerintah, khususnya subsidi harga mobil yang dibeli masyarakat. Pada tahun 2020, harga mobil berteknologi setrum itu dipangkas 10%, kemudian 20% pada 2021, dan 30% pada tahun 2022 ini. (Jrr/Aa)