Semester Satu di Thailand, Piaggio Juara Tiga Penjualan

0
1828
Vespa S 125 i-Get di Thailand - dok.Youtube

Bangkok, Mobilitas – Penjualan sepeda motor di Thailand di enam bulan pertama atau semester satu tahun ini telah menapak pada kondisi pemulihan seperti sebelum masa pandemi Covid-19. Jumlahnya naik 19,4% dibanding Januari – Juni tahun lalu, dan lebih banyak 0,7% dibanding paruh pertama 2019.

Data penjualan motor dari Federasi Industri Thailand yang dilansir Retail Market Asia dan hasil riset Motorcycle Data yang dirilis belum lama ini menunjukkan, selama enam bulan pertama itu total penjualan motor mencapai 874.960 unit. Penjualan ini paling banyak dibukukan oleh model skuter, model sport, dan motor bebek.

Sumbangan penjualan terbanyak masih dibukukan oleh merek-merek asal Jepang. Namun di daftar tiga besar merek dengan penjualan terbanyak ternyata tak semuanya dari Jepang.

Vespa versi Limited Edition 75 Tahun – dok.Istimewa

Fakta data berbicara, Honda masih digdaya di peringkat pertama dengan total penjualan sebanyak 684.511 unit. Jumlah penjualan yang berhasil dikantongi merek berlambang sayap mengepak itu juga naik 19,6% dibanding semester pertama tahun 2020.

Berada di belakang Honda, terdapat merek Yamaha. Namun total jumlah penjualan yang digenggam merek berlambang garputala itu 132.558 unit, alais teraput jauh di bawah Honda.

Kendati begitu, jumlah ini naik 19,6% dibanding enam bulan pertama tahun lalu. Dan yang menarik adalah posisi ketiga,yang bukan milik merek Jepang, melainkan dari Italia, yakni Piaggio.

Vespa Limited Edition dalam rangka ulang tahun ke-75- dok.Istimewa

Merek yang kesohor dengan produk skuternya itu mengantongi angka penjualan sebanyak 16.900 unit. Jumlah itu menanjak hingga 22% dibanding jumlah yang dikoleksinya sepanjang paruh pertama 2020 lalu.

Sementara, merek lokal atau milik pabrikan asli Thailand yakni GPX, penjualannya meroket 160%. Tetapi Suzuki, BMW, Royal Enfield, Kawasaki, Peugeot, dan Ducati mencatatkan penjualan yang menurun. (Swe/Aa)