Sepuluh Bulan Pertama 2023, Penjualan Scania Meroket 244 Persen di Indonesia

0
36
Ilustrasi, bus ber-chassis Scania dengan karoseri garapan Laksana - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Meroketnya penjualan di Januari – Oktober 2023 dibanding periode sama pada tahun lalu itu cukup menarik karena terjadi di tengah pasar yang merosot.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Selasa (21/11/2023) menunjukkan, sepanjang sepuluh bulan pertama tahun ini, kendaraan buatan Scania (terdiri dari bus, truk, dan alat berat) terjual ke diler (wholesales) sebanyak 627 unit. Jumlah ini meroket 244,5 persen dibanding total penjualan ke diler yang dibukukannya pada periode sama di 2022.

Pada saat yang sama, jumlah kendaraan asal Swedia itu yang terjual ke konsumen (penjualan ritel) juga 627 unit. Jumlah ini juga meroket 244,5 persen dibanding total angka penjualan ritel yang diruapnya selama sepuluh bulan pertama 2022.

Fakta data berbicara, sepanjang sepanjang Januari – Oktober 2022 lalu, total penjualan ritel kendaraan Scania hanya sebanyak 182 unit. Jumlah itu anj;lok 63,7 persen dibanding periode sama di 2021.

Ilustrasi, truk berat buatan Scania – dok.Scania

Sementara, di tahun ini penjualan kendaraan (penumpang maupun komersial) naik super tipis 0,4 persen dibanding tahun lalu. Totalnya hanya 825.691 unit.

Banyak pabrikan yang membukukan amblesnya penjualan, termasuk pabrikan kendaraan komersial bus dan truk. Tercatat, Mitsubishi Fuso menjual 27.605 unit ke konsumen (merosot 10,2 persen dibanding periode sama tahun lalu), kemudian Isuzu 26.225 unit (merosot 3,4 persen), dan Hino 22.503 unit (merosot 3,4 persen).

Kemudian, UD Trucks : 1.528 unit (merosot 4,4 persen), dan Scania 627 unit (melonjak 244,5 persen). Lalu, FAW menjual 539 unit (melonjak 217,1 persen, dan Tata Motors melego 22 unit atau merosot 89,1 persen. (Jrr/Aa)