Jakarta, Mobilitas – Chery Automobile yang pernah hengkang dari Indonesia setelah mencoba bertarung di pasar Indonesia (tahun 2011 – tahun 2014) namun kurang beruntung, kini pabrikan asal Wuhu, Anhui, Republik Rakyat Cina (Cina) itu kembali lagi ke Tanah Air. Sebagai perkenalan kembali, melalui PT Chery Motor Indonesia (CMI), Chery memboyong ragam varian di keluarga SUV Tiggo yaitu Tiggo 4 Pro, Tiggo 7 Pro, dan Tiggo 8 Pro.
Marketing & Product Director CMI, Qin Gang, dalam keterangan resmi yang diterima Mobilitas, Jumat (28/1/2022) mengatakan setelah menggelar acara “Media Lite Experience” dengan sajian tiga varian produk itu, pihaknya juga akan melakukan aktifitas pemasaran.
“Pada acara yang digelar selama tiga hari dari tanggal 25-27 Februari 2022 di CASPAR, Jakarta Pusat nanti PT Chery Motor Indonesia percaya diri untuk memasarkan ketiga produk tersebut sejalan dengan popularitas Chery yang terus meningkat di pasar global,” aku Qin Gang.
Menariknya, ternyata langkah Chery untuk kembali lagi ke pasar Indonesia ini bukanlah langkah terakhir untuk kembali merangsek pasar Asia Tenggara. Pabrikan yang didirikan pada 8 Januari 1997 itu, ternyata juga berhasrat untuk kembali lagi ke Thailand, bahkan Malaysia.
Seperti dilaporkan laman Wapcar.my, belum lama ini, setelah melakukan ekspansi ke sejumlah negara termasuk Afrika Selatan, Malaysia, dan Indonesia Chery juga mengumumkan rencananya untuk kembali memasuki pasar Thailand.
“Dalam sebuah pernyataan, Chery mengatakan selalu berkomitmen untuk pengembangan pasar (mobil dengan) setir kanan. Thailand, sebagai pasar terkemuka mobil setir kanan, juga akan menjadi salah satu negara yang akan dimasuki Chery,” tulis media asal Malaysia tersebut.
Chery menyatakan telah kembali ke pasar Afrika Selatan pada November 2021 lalu dengan menyodorkan Chery Tiggo 4 Pro. Setelah itu, Chery dijadwalkan memulai debutnya di Asia Tenggara melalui ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) yang digelar pertengahan Februari 2022.
Setelah itu, Chery juga berencana kembali ke Malaysia pada kuartal ketiga 2022. Selain jajaran SUV Tiggo, mobil listrik Chery eQ1 juga akan digelontorkan di Malaysia. Dan setelah itu, Thailand menjadi target berikutnya.
Chery Automobile saat ini memang tercatat sebagai pabrikan yang tengah moncer di Cina, meskipun penjualannya dari tahun ke tahun sejak 2020 hingga 2021 naik turun. Tetapi yang pasti, pabrikan ini juga membukukan ekspor produk yang terus menanjak jumlahnya.
Data penjualan mobil yang dihimpun China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) menyebut sepanjang tahun 2021 kemarin, Chery berhasil melego mobil buatannya sebanyak 961.926 unit. Jumlah ini yang teringgi selama satu dekade terakhir.
“Jumlah penjualan ini naik 31,7% dibanding tahun sebelumnya. Meski pasar lokal (Cina) dan dunia masih diselimuti suasana pandemi dan kekurangan chip global yang berdampak terbatasnya kapasitas produksi, namun produsen mobil Chery Group mencetak rekor penjualan di tahun 2021,” bunyi pernyataan asosiasi itu seperti dikutip China Daily dan Sino Auto.
Bahkan, tren penjualan Chery sejak tahun 2010 hingga 2021, naik turun. Setelah tahun 2010 hingga 2012 naik, tahun berikutnya melorot. Lalu, di 2014 naik dan berikutnya merosot lagi dan terus berulang.
Begini, fakta data selengkapnya:
Tahun 2010: 548.444 unit
Tahun 2011: 551.072 unit
Tahun 2012: 533.161 unit
Tahun 2013: 437.044 unit
Tahun 2014: 455.379 unit
Tahun 2015: 408.733 unit
Tahun 2016: 505.452 unit
Tahun 2017: 455.718 unit
Tahun 2018: 443.702 unit
Tahun 2019: 451.139 unit
Tahun 2020 :500.398 unit
Tahun 2021: 961.926 unit
Sumber: CAAM, 2022. (Din/Aa)