Target VinFast Jual 50.000 Mobil Listrik Diragukan, Ini Penyebabnya

0
1140
Ilustrasi, mobil listrik VinFast VF8 - dok.VinFast

Hanoi, Mobilitas – Tetapi, sepanjang semester pertama (Januari – Juni) tahun ini, penjualan yang dibukukan oleh pabrikan mobil lokal Vietnam ini baru 23 persen dari target.

Laporan CNBC yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Jumat (6/10/2023) VinFast mematok target penjualan sebanyak 40.000 hingga 50.000 unit di tahun 2023 ini. Jumlah tersebut, hampir tujuh kali lipat dibanding total penjualan yang dibukukan selama tahun 2022 lalu, yang sebanyak 7.400 unit.

“Pada semster pertama tahun ini (tahun 2023) pabrikan (VinFast) hanya mengirim 11.315 mobil (listrik) ke konsumen, dimana dari jumlah itu 7.100 unit diantaranya dibeli oleh Green and Smart Mobility, perusahaan jasa transportasi taksi milik VinGroup (induk VinFast),” bunyi keterangan perusahaan riset pasar LightStream Research.

Analis di perusahaan riset itu, Shifara Samsudeen, mengatakan VinFast tampaknya tidak mungkin mencapai target itu. Selain penjualan selama semester pertama sebagian besar terserap oleh konsumen perusahaan dalam satu grupnya, VinFast juga belum terbukti menggaet konsumen umum.

Sementara, perusahaan taksi listrik yang notabene merupakan perusahaan satu grup dengannya itu tidak mungkin menambah armada lagi dalam jumlah besar. Sedangkan di saat yang sama, penjualan mobil listrik VinFast di Amerika Serikat (yang merupakan pasar pertama mobil listrik VinFast di luar Vietnam), kurang dari 200 unit.

“Hal ini meningkatkan kekhawatiran serius atas permintaan kendaraan listrik VinFast,” kata Shifara.

Mobil listrik Vinfast VF e34 telah merambah pasar Amerika Serikat – dok.Green Car Reports

Pernyataan senada diungkap analis di Bursa Saham Nasdaq, Robert Harden, yang dikutip The Nasdaq, Senin (2/10/2023). Menurutnya, sejauh ini VinFast masih belum bisa meyakinkan konsumen dunia seperti Tesla Inc yang memulai kiprahnya di segmen pasar mobil listrik setelah dipercaya pabrikan otomotif kondang asal Inggris, Lotus.

“Itu terjadi pada 2005 ketika Tesla meneken kontrak dari Lotus untuk membuat roadster listrik. Pada Juli 2006, mobil ini diluncurkan. Saat itu, perfoma Tesla Riadster diakui karena mampu menempuh jarak hingga 356 kilometer sekali isi daya baterai dan berakeselerasi dari 0 – 100 kilometer per jam hanya dalam waktu 4 detik,” papar Harden.

Selain itu, sosok Elon Musk yang mulai masuk ke Tesala pada Februari 2004 juga ikut berperan besar membangun nama Tesla. Pria berjuluk The Iron Man itu, dikenal sebagai investor di bidang teknologi yang berpengaruh.

“Ditambah lagi, Tesla langsung begereak cepat ekspansi dengan investasi besar-besaran dalam pengembangan mobil listrik. Termasuk menghasilkan model-model baru,” tandas Harden. (Swe/Aa)