Texas, Mobilitas – Mobil baru tersebut akan diposisikan di bawah Tesla Model 3, yang merupakan mobil terlaris Tesla.
Seperti dilaporkan AutoExpress dan The Green Journal, belum lama ini, kabar ini terungkap dari pernyataan bos Tesla, Elon Musk, saat memaparkan pencapaian kinerja keuangan perusahaan kepada para analis baru-baru ini. Pada saat itu, Musk mengatakan pihaknya telah melakukan rekayasa pengembangan mobil baru dengan platform-nya memiliki biaya setengah dari biaya platform Tesla Model 3 dan Model Y.
“Mobil ini akan lebih kecil. Produksinya saya kira akan melebihi produksi dari yang lainnya, bahkan melebihi produksi gabungan dari kendaraan kami lainnya,” ujar Musk.
Pria yang dijuluki The Iron Man ini sebelumnya (awal tahun 2022) memang sempat menyangkal tengah melakukan pengembangan model baru. Namun, setelah melihat fakta ternyata Model 3 adalah mobil yang paling diminati karena harganya yang murah, Musk berpikir ulang.
Dia ingin memperluas pasar sekaligus menggenjot penjualan. Caranya, menyuguhkan model yang berbanderol lebih murah.
Soal nama, sejumlah kabar spekulatif muncul di jagat maya. Salah satunya, menyebut mobil anyar itu bakal dinamai Tesla Model 2.
Hanya, soal waktu peluncuran, Musk tak bersedia berkomentar. “Kami tidak ingin membicarakan tanggal (peluncuran), kapan pastinya. Tetapi (yang pasti,) model baru ini merupakan fokus utama kami,” kata Musk.
Seperti diketahui, Tesla Model 3 dan Model Y juga diproduksi Tesla Inc di Shanghai, Cina. Bahkan di Negeri Tirai Bambu itu, Tesla Model 3 tercatat sebagai mobil Tesla paling laku.
Di tahun ini, data Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas, Jumat (16/12/2022) menunjukkan, sepanjang Januari – November, Tesla Cina menjual (wholesales) sebanyak 650.108 unit. Jumlah ini meningkat signifikan dibanding total wholesales yang berhasil diraup selama periode sama di tahun lalu, yang sebanyak 484.130 unit. (Din/Aa)