Washington, Mobilitas – Produsen mobil listrik kondang, Tesla, menyatakan akan merevisi fitur video game dengan menonaktifkannya – sehingga tak bisa digunakan – ketika mobil berjalan. Langkah itu dilakukan Lembaga Keselamatan Jalan Raya Nasional (NHTSA) Amerika Serikat menyelidiki penggunaan perangkat itu di 580.000 mobil Tesla karena diduga bisa memicu terjadinya kecelakaan.
“Menyusul pembukaan evaluasi awal ‘Passenger Play’ Tesla, Tesla memberi tahu kepada kami bahwa mereka akan mengubah fungsionalitas dari fitur tersebut,” kata Juru Bicara NHTSA seperti dilaporkan Agence France-Presse (AFP) dan Green Cars Journal, Jumat (24/12/2021).
Ubahan yang dilakukan, lanjut sang juru bicara, adalah dengan membuat sistem video itu menjadi non aktif ketika mobil dijalankan. Lembaga pengawas keselamatan lalu-lintas di Negeri Paman Sam itu menyebut penggunaan fitur video game di saat mengemudi membuat supir rentan terhadap gangguan dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Fungsi fitur permainan ini telah tersedia di sejumlah model mobil Tesla sejak Desember 2020. Awalnya dimaksudkan hanya boleh diaktifkan pada saat mobil diparkir. Namun, karena ada beberapa keluhan dari pelanggan atas penggunaan fitur tersebut maka NHTSA melakukan penyelidikan.
“Mengapa pabrikan diizinkan membuat video langsung yang mengganggu yang mengambil alih dua pertiga layar yang diandalkan pengemudi untuk semua informasi kendaraan?,” kata keluhan dari pemilik mobil di wilayah Oswego Lake, Oregon.
Penyelidikani dilakukan terhadap 580.000 mobil Tesla. Mereka terdiri dari Tesla Model 3, S, X dan Y. NHTSA berharap revisi terhadap fitur itu bisa mengurangi jumlah kecelakaan yang terjadi selama ini.
Lembaga itu mencatat sepanjang tahun 2019 saja 3.142 kecelakaan fatal di Amerika Serikat. Penyebabnya kecerobohan saat mengemudi. (Fan/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id