Tokyo, Mobilitas – Perlombaan penggunaan teknologi yang memudahkan pengemudi dalam berkendara mobil kini terus di antara produsen mobil dunia demi menguatkan predikat sebagai pabrikan terdepan dalam teknologi guna menggaet konsumen.
Teknologi yang mereka gunakan saat ini adalah self-driving alias mengemudi secara otomatis. Di teknologi terdapat sejumlah fitur termasuk teknologi bantuan ke pengemudi dalam menghadapi kondisi dan situasi tertentu.
Produsen-produsen mobil asal Jepang – khususnya Toyota dan merek mewahnya Lexus, Subaru, dan Mazda – dikabarkan telah berancang-ancang untuk “mempermak” kemampuan teknologi itu. Mereka berharap teknologi itu semakin canggih kemampuannya dan semakin banyak mobil buatan mereka yang bisa menggunakannya.
“Pada tahun 2022 nanti, produsen-produsen mobil itu akan menerapkan teknologi self-driving level 2 dengan kemampuan yang lebih tinggi di mobil tertentu buatan mereka,” tulis Bloomberg dan Tech Times, Selasa (28/12/2021).
Sumber di Kementerian Transportasi Jepang mengatakan, teknologi yang digunakan baru level 2 karena teknologi self-driving level 4 apalagi level (yakni teknologi otomatis yang memungkinkan mobil melaju tanpa supir) masih dilarang digunakan di Jepang. “Untuk teknologi level 2 ini akan disesuaikan dengan kondisi dan situasi lalu-lintas, keadaan wilayah, maupun kebiasaan masyarakat setempat,” ujar dia.
Teknologi self-driving sendiri terdiri dari lima tingkat atau level dengan tingkat tertinggi level lima. Pada tingkat kelima itu, mobil sepenuhnya otomatis dan mengemudi sendiri tanpa campur tangan pengemudi.
“Sedangkan pada tingkat kedua, kendaraan masih memerlukan perhatian dan intervensi pengemudi tergantung pada situasinya, khususnya di saat kondisi di jalanan yang membutuhkan kendali oleh pengemudi,” papar sang sumber.
Toyota, disebut akan menerapkan teknologi self-driving dengan kemampuan lebih tinggi itu di Toyota Crown model 2023 alias unit yang diproduksi pada tahun 2022. Dan jika hasilnya memuaskan, Toyota akan meningkatkan kemampuan teknologi lebih lanjut sekaligus akan mencari opsi untuk memasang teknologi itu di model yang lebih terjangkau jika suku cadang telah cukup tersedia.
Sementara Mazda berniat membawa teknologi self-driving level 2 atau bahkan 3 ke mobil buatannya paling lambat akhir tahun 2022. Pabrikan mobil akan menerapkan fitur ini di mobil SUV dan sedan berukuran medium.
Sedangkan Lexus akan mengadopsinya untuk varian model mewah dan Subaru menghadirkannya di semua mobilnya di seluruh dunia. Bahkan teknologi yng diterapkan untuk memungkinan pengemudi melakukan hands-free alias tanpa campur tangan ke kemudi.
Lembaga riset bisnis yang berkantor di Tokyo – Yano Research Institute – mengatakan teknologi self-driving level 2 dan 3 menjadi amunisi persaingan bagi produsen mobil di Jepang di tahun 2022 dan seterusnya. Penelitian yang dilakukan perusahaan ini menunjukkan 62% kendaraan di Jepang akan dipasangi teknologi self-driving level 2 pada tahun 2030 nanti. (Fer/Aa)