Jakarta, Mobilitas – PT Toyota Astra Motor (TAM), Jumat (11/3/2022) secara resmi menyatakan akan menarik (recall) 14.777 Toyota Raize di Indonesia, setelah diketahui adanya masalah pada sambungan fender apron bagian depan. Akibat masalah ini, muncul bunyi yang abnormal saat mobil melewati jalan rusak atau bergelombang.
Bahkan, dalam kondisi tertentu dapat membuat kontrol kendaraan menjadi sulit dikendalikan sehingga mengganggu kenyamanan pengendara. Masalah tersebut diperkirakan imbas adanya proses yang kurang sempurna pada pabrikasi.
Raize yang akan ditarik itu erdiri dari Raize Tipe 1.0T S CVT, 1.0T G CVT, 1.0T G M/T, 1.2 G CVT, dan 1.2 G M/T. Mereka semua diproduksi antara November 2020 sampai Oktober 2021.
“Aktivitas safety recall pada produk tertentu telah dilakukan TAM sejak bertahun-tahun sebagai wujud komitmen kami dalam mengutamakan keamanan dan keselamatan pelanggan,” kata Vice President Director PT TAM dalam keterangan resmi yang dirilis di Jakarta, Jumat (11/3/022).
Toyota Raize secara resmi diluncurkan sekaligus dijajakan TAM sejak 30 April 2021. Sejak saat itu hingga Desember 2021 – seperti terlihat di data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dinukil Mobilitas, Jumat (11/3/2022) – terjual ke diler (wholesales) sebanyak 22.923 unit.
Mobil ini merupakan produk global Toyota yang dijajakan di sejumlah negara, termasuk di Jerpang. Di Negeri Matahari terbit itu, sepanjang tahun 2021 penjualannya jeblok.
Data dari Japan Automobile Dealers Assciation (JADA) menunjukkan, sepanjang setahun penuh di 2021, penjualannya hanya 81.880 unit, padahal tahun di tahun sebelumnya 126.038 unit. Artinya penjualan di negeri jeblos 44.158 unit. (Vto/Aa)