Jakarta, Mobilitas – Sport Utility Vehicle (SUV) kini sudah menjadi salah satu mobil yang menjadi opsi utama bagi para wanita saat akan memilih kendaraan yang akan mereka beli. Terlebih, kini pilihan model SUV semakin beragam dengan fitur yang semakin kaya dan mengakomodir kebutuhan konsumen otomotif, baik laki-laki maupun perempuan.
Salah satu fakta bahwa perempuan semakin banyak memilih SUV sebagai kendaraan pribadinya adalah dengan melihat ajang 2022 Women’s World Car of the Year awards (WWCOTY) yang membuat tiga kategori khusus untuk SUV dari enam kategori yang ada.
President Director PT Chery Motor Indonesia, Tao Yong menyebut pada awalnya kelebihan SUV yang dipertimbangkan oleh perempuan terutama adalah dari sisi fungsinya. Terlebih, bagi mereka yang sudah berkeluarga, hal-hal semacam daya tahan, keandalan, keamanan, serta kabin dan bagasi yang luas dapat memberikan keyakinan tersendiri saat memilih kendaraan pribadi.
Namun kini, lanjut Tao, pertimbangan memilih SUV sudah semakin luas. Di luar sisi fungsional, SUV pun semakin mampu memenuhi sisi emosional, yaitu dari desainnya yang fashionable dan elegan, juga dari fitur-fitur lifestyle yang melengkapi kenyamanan selama berkendara.
“Hal itu juga yang saat ini terus dikembangkan oleh Chery, brand mobil asal Tiongkok yang sudah banyak dipercaya oleh konsumen otomotif di banyak negara. Tiggo 7 Pro, salah satu produk andalan Chery, juga memiliki fitur-fitur yang semakin detail melengkapi kebutuhan fungsional dan emosional konsumen perempuan,” papar dia dalam keterangan resmi yang dirilis di Jakarta, Selasa (17/5/2022).
Menurut Tao, saat ini perempuan selain sudah menjadi penentu pembelian di dalam rumah tangga, juga tetap memikirkan tampilan yang menarik dan fitur-fitur yang dapat mendukung beragam aktivitas sehari-harinya. “Sehingga banyak hal detail yang kami perhatikan agar pengalaman berkendara yang semakin menyenangkan dan berkualitas,” kata dia.
Pernyataan Tao selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset dan konsultan pemasaran asal Utah, Amerika Serikat, Maritz Research LLC, belum lama ini. Perusahaan ini melakukan beberapa kali penelitian sejak tahun 2015 dan terkahir kali pada tahun 2020 lalu.
Wanita lajang yang mapan
Direktur layanan penelitian Maritz Research LLC, James Mulcrone, mengatakan sepanjang tahun 2010 hingga tahun 2015, penjualan SUV kecil yang dibeli oleh wanita naik 34 persen. Sedangkan pada saat yang sama, kenaikan penjualan SUV yang dibeli oleh para pria hanya naik 22 persen.
Tren kenaikkan pembelian SUV oleh para wanita terus mengalami kenaikkan. Setidaknya, itu terekam dari penelitian yang digelar perusahaan ini pada tahun 2020 lalu, dimana sepanjang tahun 2016 – 2020 tren pembelian SUV oleh kaum Hawa masih tumbuh di kisaran 35 persen, sementara di kalangan para lelaki tumbuh 21 persen.
“Menariknya, dari total wanita yang pembeli SUV itu 40 persennya belum menikah. Ini menegaskan fakta bahwa ada sekelompok wanita lajang profesional di luar sana yang membutuhkan kendaraan, dan Anda harus memperhatikan mereka,” kata James Mulcrone seperti dinukil Mobilitas dari laman resmi perusahaan, Rabu (18/5/2022).
Pernyataan Mulcrone setali tiga dengan penjelasan perusahaan riset NFC LLC. Perusahaan berbasis di New York itu mengatakan para wanita yang memiliki pendapatan sendiri dengan nilai yang lebih dari cukup akan membuat keputusan sendiri untuk membeli kendaraan. Dan mereka, akan menjadi konsumen yang sangat loyal kepada SUV merek pilihannya.
“Lebih dari dua pertiga wanita pembeli SUV mengaku keputusan pembelian mereka sebagai “sepenuhnya terserah saya,” dan daya tarik SUV yang memiliki ruang kargo yang luas dan peningkatan ekonomi bahan bakar, serta tampilannya yang kokoh dan gagah menjadi aspek-aspek yang mereka pertimbangkan,” jelas Kepala Riset NFC Richard Hudson, yang diamini Mulcrone.
Bahkan, tak cuma itu. Dengan dimensi ukuran yang besar dan tinggi, SUV mencuatkan rasa aman secara psikologis, sebab pengemudinya tidak merasa terintimidasi ketika di jalanan yang penuh sesak kendaraan.
Maklum, dalam kasus-kasus tertentu, pengemudi mobil kerap bertindak intimidatif di jalanan demi mendapatkan akses lebih. (Swe/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id