Warga RI Masih Doyan Kredit Mobil, Lima Bulan Nilainya Rp 125,7 Triliun

0
1311
Ilustrasi, kredit mobil - dok.Istimewa

Jakarta, Mobilitas – Sampai saat ini sekitar 80 persen lebih pembelian mobil menggunakan cara kredit.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (21/7/2023) menyebut pembelian secara kredit tidak hanya terjadi untuk pembelian mobil segmen bawah saja. “Tetapi, juga mobil-mobil kelas menengah. Bahkan mobil mewah pun sebagian ada yang kredit. Tetapi, yang terbanyak masih menengah dan bawah,” papar dia.

Sementara itu, perencana keuangan (Financial Planner) independen Atika Widiasri yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Sabtu (22/7/2023) mengatakan, membeli mobil secara kredit merupakan cara yang dinilai sebagai solusi untuk mewujudkan rencana memiliki mobil di saat dana belum mencukupi.

“Mewujudkan impian mempunyai mobil dengan membeli secara kredit boleh-boleh saja. Tetapi harus didasari perencanaan matang dan kesiapan kondisi keuangan dalam jangka panjang,” papar Tika.

Menurut Tika, satu hal yang harus diingat oleh seseorang saat akan mengajukan kredit adalah, proses itu tidak akan menganggu atau menimbulkan guncangan keuangan dan menjadikan kebutuhan pokok terganggu.

Karena itu, lanjut dia, harus dipastikan bahwa dana untuk angsuran kredit saban bulannya akan selalu tersedia, tanpa mengurangi belanja untuk bulanan, anak sekolah, dan dana cadangan untuk kebutuhan darurat.

“Pastikan sumber keuangan keluarga aman dalam jangka panjang dan tidak terganggu jika harus ada tambahan pengeluaran pengeluaran untuk cicilan kredit. Kedua, sebisa mungkin membayar uang muka atau down payment besar dan tenor atau jangka waktu kredit yang pendek,” tandas wanita lulusan University of Stirling Inggris, ini.

Ilustrasi, kredit mobil – dok.Istimewa

Menurut Tika, tren minat mobil dengan cara kredit di Tanah Air tetap besar, bahkan di kalangan milenial. Meski, pasar atau penjualan mobil bisa saja menurun, tetapi pemohon kredit pembelian kendaraan tetap ada karena berganti dari satu orang oleh orang lain.

“Karena membeli mobil itu, di masyarakat kita, bukan sekadar untuk sarana mobilitas saja, tetapi juga untuk memperkuat status sosial,” tandas dia.

Sekadar informasi, data Bank Indonesia (BI) dalam Analisa Uang Beredar 2023 yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Sabtu (22/7/2023) menunjukkan sepanjang Januari – Mei tahun ini kredit kendaraan bermotor tumbuh 18,1 persen. Total nilainya mencapai Rp 125,7 triliun.

Adapun data Gaikindo yang disitat Mobilitas memperlihatkan sepanjang enam bulan pertama tahun ini, 502.536 mobil terjual ke konsumen (ritel). Jumlah ini meningkat 8 persen dibanding Januari – Juni 2022. (Swe/Aa)