Banyak Negara Gagal Terapkan ERP, Sejumlah Kalangan Ingatkan Ini

0
1132
Sistem ERP - dok.Istimewa via Wikipedia

Jakarta, Mobilitas – Karena berdampak sosial yang luas, rencana penerapan Electronic Road Pricing (ERP) diminta dikaji secara matang.

Ketua Forum Transportasi Perkotaan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Budi Yulianto yang dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Jumat (17/2/2023) mengatakan ERP yang wacananya akan diterapkan di 25 ruas jalan di Jakarta, memang bisa menjadi langkah mengurai kemacetan yang semakin parah di Jakarta.

“Tetapi, karena kebijakan ini memiliki dampak yang luas secara sosial dan ekonomi, maka sudah semestinya dikaji secara matang dari berbagai sisi sebelum benar-benar diterapkan. Karena pola mobilitas masyarakat juga akan berubah, karena ada cost lagi. Terutama kesiapan angkutan umum massal yang aman, nyaman, terintegrasi, dan murah harus disiapkan,” papar Budi.

Terlebih, lanjut Budi, fakta menunjukkan tidak semua kota atau negara yang menerapkan ERP ternyata berhasil. Di Inggris misalnya, kebijakan ERP pernah diterapkan di London, Liverpool, dan Birmingham.

“Semuanya tidak berhasil. Karena masyarakat menolaknya. Pesan dari pengalaman sejarah ini adalah bahwa masalah mobilitas itu sesuatu yang sensitif, karena menyangkut kepentingan ekonomi, sosial, bahkan politik. Karena itu, penanganannya harus hati-hati,” kata Budi.

Ilustrasi, penerapan sistem ERP di Singapura – dok.Istimewa via Torque

Pengamat transportasi Djoko Setijawarno yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (17/2/2023) menyebut aspek yang sensitif dan perlu dicermati pemerintah DKI Jakarta sebelum menerapkan ERP adalah masalah transportasi umum.

“Transportasi umum harus benar-benar telah terintegrasi dan mudah. Sehingga tidak menyulitkan orang menuju tempat tujuan.Selain itu, harus aman, nyaman, dan murah,” tandas pengajar di Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang itu.

Adapun Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (17/2/2023) mengatakan rencana penerapan ERP itu masih dalam kajian intensif. “Masih ada beberapa tahapan. Kami sangat senang dengan masukan dari masyarakat demi kebaikan kebijakan ini jika nantinya diterapkan,” tandas dia. (Din/Yus/Aa)