BMW Recall 194 Mobil Listrik iX di Cina, Ini Masalahnya

0
1335
BMW iX - dok.Istimewa

Beijing, Mobilitas – Bayerische Motoren Werke (BMW) melalui BMW Automotive Trading Ltd menarik (recall) 194 mobil listrik BMW iX di Cina, dikarenakan perangkat lunak mobil itu bermasalah. Semua mobil yang ditarik itu merupakan unit yang diimpor secara utuh oleh BMW di Negeri Panda tersebut.

Seperti dilaporkan laman China Daily, Minggu (8/5/2022), Lembaga Pengawas Kualitas Produk Cina menyatakan mobil setrum BMW iX yang ditarik tersebut diketahui sebagai model yang diproduksi pada 3 Agustus 2021 dan 2 Februari 2022.

“Akibat perangkat lunak yang bermasalah, maka modul fitur pencegah tabrakan di mobil-mobil tidak berfungsi. Sebab, alarm yang seharusnya memberikan peringatan kepada pemudi tentang adanya potensi tabarakan, tidak berbunyi. Begitu juga dengan peringatan adanya pejalan kaki yang melintas,” bunyi pernyataan lembaga tersebut.

Interior bagian depan BMW iX 2022 – dok.Car Interiors

BMW di Cina menegaskan akan memperbaiki modul perangkat lunak yang rusak tersebut. Perbaikan dan bahkan penggantian komponen diberikan secara gratis.

BMW di negara berpenduduk terbanyak di dunia (1,3 miliar jiwa lebih)itu, saat ini menjadi andalan BMW AG. Penjualan yang dilakukan perusahaan BMW AG dengan perusahaan lokal – yakni Brilliance Auto Group atau BMW Cina – selama kuartal pertama tahun 2022 ini, memberikan kontribusi yang signifikan.

Data resmi dari BMW AG yang dikutip Mobilitas, Minggu (8/5/2022) menunjukkan, selama tiga bulan pertama tahun BMW AG mengantongi laba bersih senilai 10,8 miliar euro. Nilai  tersebut melonjak dibanding nilai yang dibukukan selama periode sama tahun 2021, yang sebesar 2,8 miliar euro.

Logo BMW – dok.Istimewa via Asia’S Tech News Daily

“Menguatnya kinerja perusahaan patungan di Cina (BMW Cina) telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam laba operasional yang berhasil dibukukan. BMW di Cina menyumbang pendapatan hingga 3,3 miliar euro selama tiga bulan pertama tahun ini,” bunyi pernyataan panrikan yang berbasis di Muenchen, Jerman, itu. (Fat/Aa)