Cina Berhasil Ekspor 1,2 Juta Mobil Listrik ke Dunia, Ternyata Ini Kuncinya

0
45
Ilustrasi, pengisian daya baterai mobil listrik - dok.CNET

Jakarta, Mobilitas – Sepanjang tahun itu, produksi mobil listrik (listrik baterai atau BEV dan plug-in hybrid alias PHEV) di negeri ini melonjak 35,8 persen dibanding tahun 2022.

Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (16/1/2024), jumlah mobil berteknologi sumber tenaga dari setrum (terdiri dari BEV dan PHEV) yang diproduksi di Negeri Tirai Bambu di tahun itu mencapai 9,587 juta unit.

“Sementara penjualan mobil energi baru (elektrifikasi yang terdiri dari BEV dan PHEV) ini mencapai 9,495 juta unit, meningkat 35,8 persen dibanding tahun sebelumnya,” bunyi keterangan asosiasi itu.

Menariknya, pada saat yang sama, negara berpenduduk 1,423 miliar jiwa itu juga mencatatkan lonjakan ekspor mobil listrik hingga 77,6 persen dibanding tahun 2022. Totalnya mencapai 1,203 juta unit.

Sejumlah analis industri dan pakar otomotif dunia mengakui Cina kini telah merajai pasar mobil listrik dunia. Dia telah mengalahkan Jepang, Jerman (Eropa), dan Amerika Serikat.

BYD Dolphin, salah satu mobil listrik yang diekspor pabrikan asal Cina, BYD – dok.Xinhua

Menurut analis industri di Bursa Saham Hong Kong, Larry Chan Mo-po, pabrikan mobil listrik Cina mampu memimpin di pasar mobil listrik dunia karena memiliki keunggulan proses produksi. “Mereka memiliki jejaring pasokan yang kuat dan terkontrol dengan rapi dan efektif. Mereka menguasai seluruh rantai pasokan mulai dari mineral, baterai, hingga proses produksi di pabrik,” papar dia seperti dikutip Asia Business Insight.

Tetapi, lanjut Larry, yang tidak kalah penting dan menentukan keunggulan pabrikan mobil listrik di Cina adalah dukungan pemerintah. Dengan target memperkuat ekonomi nasional yang berpijak pada kekuatan inovasi teknologi, menghapus ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, serta menciptakan tatanan lingkungan baru yang bersih, pemerintah mendukung penuh pabrikan dari hulu hingga hilir.

“Sebab sektor kendaraan listrik dan teknologi baru telah meningkatkan kemampuan manufaktur dan daya saing teknologi Cina. Sehingga mampu menembus pasar negara-negara di berbagai benua,” tandas Larry.

Dia memprediksi pada tahun 2024 ini penjualan mobil listrik di Cina mencapai 13,4 juta unit. Bahkan di tahun berikutnya berpotensi mencapai 18 juta unit jika melihat potensi ekonomi dan kebijakan pemerintah yang membantu kelompok menengah ke bawah untuk mengakses kendaraan listrik. (Din/Aa)