Dahsyat, Januari – Juli Tahun Ini Penjualan Bus di RI Melonjak 130 Persen

0
1213
Bus bersasis Hino dan Volvo dengan balutan karoseri garapan Laksana di GIIAS 2023 - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Koneksi antar kota di provinsi yang berbeda seiring dengan membaiknya infrastruktur jalan menjadi pemicunya.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Sabtu (26/8/2023) menunjukkan sepanjang Januari hingga Juli tahun ini, 2.090 sasis bus terjual dari pabrik ke diler (wholesales). Total angka wholesales ini melonjak hingga 76 persen dibanding jumlah wholesales yang diraup pabrikan anggota Gaikindo selama periode sama di 2022.

Pada saat yang sama, 2.174 sasis bus laku terjual dari diler ke konsumen (yang terdiri dari Perusahaan Otobus (PO), lembaga swasta, lembaga pemerintah, bahkan individu). Jumlah penjualan ke konsumen atau penjualan ritel tersebut melonjak hingga 130 persen dibanding total penjualan ritel selama Januari – Juli 2022.

Menariknya, dari jumlah sasis bus yang terjual tersebut 58 persen merupakan sasis bus besar untuk bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Kemudian, 31 persen merupakan bus mediuam dan 11 persen merupakan sasis bus kecil.

Ihwal pemicu permintaan sasis bus, Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto, menyebut karena potensi pasar jasa angkutan bus di Tanah Air yang semakin menjanjikan.

Bus bersasis Scania dengan karoseri garapan Laksana – dok.Mobilitas

Minat masyarakat untuk melakukan mobilitas (bepergian dari satu tempat ke tempat lain) yang didukung membaiknya daya beli merupakan pemicu pertumbuhan kondisi pasar jasa angkutan tersebut.

“Terkoneksinya antara satu daerah menjadikan akses yang lebih mudah dan waktu perjalanan terpangkas. Sehingga bagi orang yang lebih menyukai perjalanan darat ke suatu daerah yang tidak langsung dituju oleh pesawat maupun kereta api, akan memilih bus,” papar dia saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Sabtu (26/8/2023).

Pernyataan Jongkie diamini Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan, yang dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Sabtu (26/8/2023). Menurut dia, kini banyak PO yang membuka rute baru serta menambah unit armada untuk trayek yang lama.

“Paling tidak melakukan peremajaan unit armada. Ini diakrenakan animo masyarakat untuk menggunakan angkutan bus dalam bepergian kembali meningkat. Sementara, persaingan antar PO dalam memberikan layanan agar diminati pelanggan juga semakin ketat,” ucap Lesani. (Jrr/Aa)