Tokyo, Mobilitas – SUV kompak Toyota Raize yang diluncurkan di Indonesia pada 30 April tahun ini, telah menjadi salah satu andalan Toyota Indonesia untuk menggarap peminat mobil sport serbaguna di Indonesia. Namanya pun menjadi perbincangan di berbagai lini massa yang menggema di mana-mana.
Data yang dihimpun Mobilitas dari laporan penjualan ritel ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terlihat, pada rentang waktu April – September total penjualan ritel Toyota Raize tercatat sebanyak 11.038 unit.
Jumlah ini dikoleksi Raize pada April (sejak April PT Toyota Astra Motor/TAM telah berjualan) sebanyak 20 unit, Mei 1.175 unit, Juni 1.307 unit. Kemudian di bulan Juli sebanyak 2.844 unit, dan Agustus 3.070 unit, dan September sebanyak 2.622 unit.
Meski, jika dibanding target yang ditetapkan oleh PT TAM sebelumnya, yakni mobil ini bisa terjual 2.000 unit saban bulannya, ternyata masih meleset. Karena rata-rata penjualan dari April hingga September rata-rata penjualan ritel baru 1.840 unit.
Tapi, itu tak masalah. Sebab, fakatnya, Toyota Indonesia memang baru berjualan di waktu menjelang akhir April. Sehingga bisa saja, Toyota ngeles karena penjualan di bulan April tidak maksimal karena memang waktunya belum dimulai, walaupun fakta data menunjukkan dia sudah menjajakannya.
Sebaliknya, jika di Indonesia mobil itu tengah menjadi obyek puja dan puji dari berbagai lini plus bumbu segala aktifitas promosi. Namun, di negerinya sendiri – Jepang – penjualannya ternyata malah rontok.
Data yang dirilis Japan Automobile Dealers Association (JADA) dan Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) yang dikutip laman Best Selling Cars dan Japan Business Insight, Rabu (10/11/2021) menunjukkan, penjualan Toyota Raize di periode Januari – Oktober tahun ini rontok 35,6% dibanding kurun waktu yang sama di tahun 2020 lalu.
Sepanjang sepuluh bulan pertama tahun ini, total penjualan yang berhasil dikantongi Raize di kampung halamannya sendiri hanya 68.570 unit. Meski, ambrolnya penjualan SUV lima kursi ini juga sudah terjadi di periode Januari – Agustus.
Bahkan di bulan Oktober saja, angka penjualan yang berhasil dikoleksi Raize di Negeri Sakura itu hanya 4.064 unit. Jumlah ini rontok 69,3% dibanding penjualan di bulan yang sama tahun lalu.
Masih mengacu dari sumber data yang sama, di periode delapan bulan pertama (Januari – Agustus) penjualan Toyota Raize di Jepang ternyata sudah ambrol, karena tercatat hanya sebanyak 61.415 unit. Jumlah ini rontok 23,4% dibanding penjualan yang berhasil dikantonginya pada periode Januari – Agustus 2020. (Din/Aa)