Efek Kabar Hamilton Gabung ke Tim F1 Dahsyat, Harga Saham Ferrari Melesat

0
37
Logo Ferrari - dok.Pexels

New York, Mobilitas – Pernyataan juara dunia tujuh kali balap Formula 1 (F1) Lewis Hamilton dari Mercedes AMG Petronas ke tim F1 Scuderia Ferrari mulai tahun 2025 nanti telah memberi efek kejut ke pabrikan Ferrari.

Laporan The Sun yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (6/2/2024) menyebut pada sesi perdagangan Rabu (31/1/2024) lalu harga saham Ferrari NV sontak menanjak. Bahkan kenaikan mencapai10 persen lebih di Bursa Saham New York, Amerika Serikat atau senilai US$ 6,12 miliar.

“Maklum, kabar bergabungnya Hamilton menjadi sentimen positif berupa pembuktian keunggulan teknologi Ferrari yang diyakini semakin memperkuat citra merek yang terkait pula dengan persepsi konsumen terhadap merek tersebut,” ungkap analis industri di New Stock Exchange, William Riedel yang dikutip The Financial.

Lewis Hamilton yang kontraknya akan berakhir pada akhir 2024 itu akan hengkang ke tim F1 Ferrari pada tahun 2025. Dia akan menggantikan Carloz Sainz yang kontraknya akan berakhir pada penghujung tahun 2024 nanti.

Lewis Hamilton – dok.Formula1News.com

Meski harga saham meningkat, namun sejumlah kalangan menyebut belum tentu membuat penjualan mobil Ferrari juga bakal menanjak. Meski fakta memperlihatkan sepanjang tahun 2023 lalu, penjualan supercar berlambang kuyda jingkrak tersebut cukup moncer.

Laporan kinerja tahunan Ferrari yang dirilis 1 Februari dan dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (6/2/2024) menunjukkan sepanjang tahun 2023 kemarin Ferrari berhasil melego 13.663 mobil buatannya. Jumlah tersebut bertambah banyak 442 unit dibanding penjualan selama tahun 2022.

Seiring dengan mengkilapnya kinerja penjualan itu, laba operasional pabrikan yang bermarkas di Maranello, Italia, itu meningkat 31,8 persen menjadi US$ 1,617 miliar. Sedangkan laba bersih menanjak 34 persen menjadi US$ 1,257 miliar. (Anp/Aa)