Sunderland, Mobilitas – Mobil listrik buatan Nisan – yakni Nissan Leaf – pertama kali diperkenalkan ke pasar global pada Desember 2010 yakni di Jepang dan Amerika Serikat, dan kemudian mulai dijual pada tahun berikutnya. Hingga akhir tahun 2020 lalu, mobil bertenaga dari setrum ini terjual lebih dari 500.000 unit.
Laporan yang dirilis EV Global Sales, belum lama ini, menunjukkan hingga tahun 2021 ini – yakni sampai dengan bulan September – total penjualan mobil itu di Eropa tercatat mencapai lebih dari 208.000 unit. Kemudian di Amerika Serikat 161.000 unit lebih, dan di Jepang lebih dari 150.000 unit.
Model yang dijajakan di berbagai negara – termasuk di Indonesia yang dimulai pada 18 Agustus tahun ini dengan harga Rp 649 juta (single tone) dan Rp 651 juta (dual tone) di wilayah DKI Jakarta – merupakan generasi kedua. Generasi ini mulai diluncurkan di pasar dunia pada Oktober 2017 lalu.
Kini, Nissan Leaf harus menghadapi persaingan yang semakin ketat. Sejumlah pabrikan dari berbagai negara baik pabrikan yang telah kawakan dari Eropa maupun Amerika, maupun pabrikan baru seperti Tesla, dan bahkan perusahaan rintisan seperti Nio, Xpeng dan lainnya agresif menyerbu pasar dengan ragam model yang dilengkapi teknologi terkini.
Namun, Nissan Motor Company sepertinya tak ingin menyerah. Pabrikan asal Yokohama, Jepang, ini bahkan telah menyiapkan generasi anyar dari Nissan Leaf dengan mengikuti tren konsumen dunia yang ada saat ini.
Seperti dilaporkan Carscoops dan Inside EVs, Selasa (18/10/2021) bocoran informasi yang beredar menyebut generasi paling gres alias paling baru Nissan Leaf itu nantinya akan berwujud crossover. Model ini diperkirakan bakal menggel,inding ke pasar pada tahun 2025 nanti.
Platform sama dengan Ariya
Versi terbaru ini akan diproduksi di pabrikan Nissan yang berada di Sunderland, Inggris. Seperti diketahui, Nissan memproduksi Nissan Leaf di tiga pabriknya, yakni di Smyrna Tennessee Amerika Serikat, Opamma Jepang, dan Sunderland Inggris.
“Nissan Leaf mungkin siap untuk membuka lembaran baru karena model generasi berikutnya. Generasi baru itu akan dibandung di pabrik Sunderland. Ini sebagai bagian dari investasi Nissan senilai 1 miliar poundsterling (atau sekitar US$ 1,3 miliar),” tulis Autocar mengutip pernyataan Chairman Nissan untuk wilayah AMIEO (Afrika, Timur Tengah, India, Eropa & Oseania), Guillaume Cartier, belum lama ini.
Bahkan, di ranah maya saat ini telah beredar teaser berupa gambar sketsa crossover Nissan yang diduga sebagai generasi anyar Nissan Leaf itu. Bocoran informasi lainnya menyebut, croosover itu bakal menggunakan platform CMF-EV.
Platform itu telah digunakan mobil listrik Nissan Ariya dan Renault Megane E-Tech Electric. Bahkanb, kabarnya, arsitektur ini juga akan digunakan oleh berbagai kendaraan listrik lainnya dari aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi. (Swe/Aa)