Jakarta, Mobilitas – Penjualan Isuzu D-Max ke diler (wholesales) sepanjang Januari – Juni melonjak 200% lebih.
Data penjualan di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Senin (22/8/2022) menunjukkan, wholesales double cabin Isuzu D-Max selama semester pertama itu mencapai 517 unit. Jumlah ini meroket 229,3% dibanding periode sama tahun 2021.
Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Ernando Demily, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (22/8/2022) menyebut, permintaan kendaraan niaga terus bergairah karena dipicu oleh kondisi membaiknya sektor-sektor yang selama ini menjadi penyerapnya. Termasuk kendaraan pikap medium double cabin, Isuzu D-Max.
“Terutama harga komoditas yang naik, sektor pertambangan dan perkebunan juga menikmati pertumbuhan. Begitu pula dengan sektor konstruksi karena bergulirnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah,” papar dia.
Meski begitu, jika dibanding kendaraan sejenis dan sekelasnya, Isuzu D-Max masih tertinggal jauh. Dengan Toyota Hilux dan Mitsubishi Triton misalnya.
Sebab selama periode sama di tahun ini, Mitsubishi Triton mengantongi angka penjualan sebanyak 4.976 unit. Total penjualan seluruh merek double cabin pada saat itu mencapai 10.871 unit.
Berbeda dengan di Indonesia, Isuzu D-Max merajai penjualan di segmennya. Data Federasi Industri Thailand (FTI) yang dikutip Mobilitas, Senin (22/8/2022) menunjukkan selama semester pertama tahun ini Isuzu D-Max di negeri itu laku sebanyak 92.344 unit. Hilux 75.766 unit, Ford Ranger 12.655 unit, dan Triton 12.014 unit.(Swe/Aa)