Ini Dukungan TMMIN Wujudkan Hidrogen sebagai Energi Andalan Transportasi Masa Depan

0
1058
Presiden dan Wakil Presiden Direktur TMMIN serta pimpinan Universitas Gdjah Mada berfoto bersama Toyota Mirai - dok.Istimewa

Jakarta, Mobilitas – Indonesia memiliki kapasitas Energi Baru Terbarukan (EBT) yang berlimpah jumlah maupun ragamnya yang tersebar di berbagai wilayah.

Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang paling berpeluang dalam pengembangan EBT, salah satunya hidrogen hijau yang menjadi energi andalan bagi masa depan industri khususnya di sektor transportasi. Sebab, sumber energi ini hanya mengeluarkan uap air dan tidak meninggalkan residu emisi karbon gas rumah kaca di udara, sehingga sangat mendukung pencapaian target dekarbonisasi.

“Menyadari masa depan hidrogen terutama di sektor industri transportasi yang bisa berkontribusi bagi terkejarnya target netralitas karbon Pemerintah di tahun 2060, pada Rabu (8/11) PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) kembali mendukung penyelenggaraan rangkaian seminar nasional yang kali ini dilakukan oleh Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta,” bunyi keterangan resmi TMMIN, yang diterima Mobilitas, di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Seminar bertema Percepatan pengembangan ekosistem hidrogen di sektor industri dan transportasi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 di Indonesia itu dinilai selaras dengan potensi permintaan hidrogen khususnya di sektor transportasi yang semakin massif

“Pemanfaatan multi teknologi dari berbagai sumber energi yang berfokus pada. reduksi emisi, menjadi suatu keniscayaan untuk mengejar target NZE demi masa depan hijau bagi seluruh generasi. Terutama di sektor transportasi yang digadang-gadang menjadi salah satu fokus utama dalam dekarbonisasi,” papar Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto.

Pembukaan seminar Percepatan pengembangan ekosistem hidrogen di sektor industri dan transportasi menuju Net Zero Emission 2060 di UGM Yogyakarta – dok.Istimewa

Dengan demikian, lanjut Nandi, seminar ini merupakan bagian dari solusi transportasi masyarakat Indonesia, karena memaparkan tantangan sosial-ekonomi dan transformasi digital dalam pengembangan energi alternatif di sektor transportasi menuju NZE 2060 di Indonesia. Terlebih berfokus pada teknologi hidrogen.

Sementara, Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam menyebut dalam pengejaran Net Zero Emission di Indonesia, multi-parties sudah bergerak untuk membuat tiga ekosistem: Biofuel, Baterai, Hidrogen.

Di samping pengembangan kendaraan berteknologi ICE yang ramah lingkungan dengan efisiensi bahan bakar yang juga rendah emisi, juga kendaraan berteknologi elektrifikasi hingga penggunaan teknologi hidrogen yang menjadi opsi pengembangan bagi industri khususnya manufaktur otomotif.

Toyota Motor Corporation (TMC) saat ini tercatat sebagai leader di teknologi hidrogen dengan menghadirkan Toyota Mirai yang diproduksi secara massal sejak tahun 2014. Toyota Mirai merupakan kendaraan berbasis Fuell Cell Electric Vehicle (FCEV) yang tidak lagi mengandalkan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Toyota Mirai merupakan mobil berteknologi motor listrik berbahan bakar hidrogen. Saat ini sudah hadir dengan generasi kedua yang diluncurkan pada tahun 2019 lalu.

Ilustrasi, mobil listrik hidrogen Toyota Mirai versi terbaru – dok.Istimewa

Selain teknologi FCEV, Toyota juga tengah mengembangkan kendaraan bermesin pembakaran internal bertenaga hidrogen (Hidrogen Internal Combustion Engine/HICEV) yang menandai langkah baru dalam teknologi Toyota untuk mencapai komitmen pencapaian NZE global pada 2050.

“Toyota Indonesia percaya harus ada solusi praktis dan berkelanjutan dengan menggabungkan berbagai pilihan dan teknologi seperti LCGC, flexy engine, HEV, PHEV, BEV, hingga hidrogen yang pada akhirnya menyesuaikan kebutuhan konsumen yang beragam,” tandas Bob.

Keberadaan Toyota Mirai dapat disaksikan secara langsung di xEV Center. Fasilitas itu merupakan wahana pembelajaran dan pengembangan kapabilitas elektrifikasi serta energi hijau milik PT TMMIN. “Kedepannya xEV Center akan meningkatkan fasilitasnya sebagai Toyota Capability Center dengan perluasan area Eco Renewable Energy dan Research lalu akan diikuti dengan area Mobility,” imbuh Bob.(Fan/Aa)