Jakarta, Mobilitas – Nitrogen yang merupakan gas diatomic non logam memiliki karakter stabil karena sulit bereaksi dengan senyawa lain.
Dengan sifat yang khas tersebut, gas ini sangat cocok digunakan sebagai pengisi ban kendaraan (khususnya kendaraan bermotor roda dua maupun empat).
“Karena kestabilan tingkat tekanan angin di dalam ban juga sangat berpengaruh bagi keamanan dan kenyamanan berkendara. Sehingga, tidak heran kalau sekarang ini banyak pemilik kendaraan bermotor yang menggunakan Nitrogen untuk mengisi angin ban mobil atau motor mereka,” ungkap pemilik Aurora Wheel & Tyre, Taufiki Hidayat, saat ditemui Mobilitas, di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (23/3/2023).
Dengan klarakter khususnya itu, kata Taufiki, Nitrogen memiliki sedikitnya tiga keunggulan dibanding Oksigen (udara biasa) untuk digunakan sebagai pengisi angin ban. Keunggulan itu adalah.
Pertama, menjaga suhu di dalam ban tetap dingin sehingga ban tidak mudah kempis. Ini terjadi karena sifat Nitrogen yang dingin dan tidak mudah bereaksi dengan senyawa lain.
“Dengan demikian, suhu Nitrogen akan tetap. Ini yang membuat temperatir di dalam ban stabil atau teyap adem. Karena suhu yang stabil itulah, maka volume gas Nitrogen di dalam ban tidak cepat atau mudah berkurang. Artinya, ban yang menggunakan Nitrogen tidak akan cepat kempis,” jelas Taufiki.
Kedua, menopang kestabilan kendaraan meski diajak melakukan perjalanan jarak jauh sekali pun. Ini dikarenakan sifat Nitrogen yang tahan terhadap suhu di luar ban, bahkan ketika ban terus meneruis bergesekan dengan permukaan jalan dalam waktu lama karena kendaraan menempuh jarak jauh sekali pun.
“Karena kondisi tekanan angin ban yang stabil itu, maka laju kendaraan juga stabil dan aman. Ban tidak mudah meletus karena suhu yang panas akibat bergesekan dengan permukaan lintasan jalan, terlebih jika tekanan angin berkurang akibat angin yang memuai setelah suhu di dalam ban meningkat,” tandas Taufiki.
Ketiga, berpotensi menjadikan kendaraan lebih irit BBM. Ini terkadi, karena ban yang menggunakan Nitrogen akan lebih ringan.
Sebab, Nitogen merupakan gas murni yang telah tersaring tanpa unsur air yang seringkali menjadikan ban lebih berat. Karena ringan itulah, maka perputaran ban lebih ringan, sehingga konsumsi BBM kendaraan berpotensi lebih irit.
“Meski, keiritan ini banyak faktor yang menyebabkan, termasuk gaya berkendara pengemudi dan beban yang diangkut kendaraan. Tetapi setidaknya, penggunaan Nitrogen bisa turut memberi kontribusi iritnya BBM itu. Karena tekanan angin ban mempengaruh boros tidaknya konsumsi BBM kendaraan,” jelas Taufiki. (Zae/Aa)