Januari – Agustus 2023, Thailand Rajai Penjualan Mobil Listrik di ASEAN

0
1248
Ilustrasi, BYD Atto 3 - dok.Istimewa via Car Magazine

Bangkok, Mobilitas – Penjualan mobil listrik murni (BEV) di Negeri Gajah Putih ini disebut mencapai 70 persen – 75 persen di Asia Tenggara.

Data Federasi Industri Thailand (FTI) kompartemen otomotif yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Senin (11/9/2023) menunjukkan, sepanjang Januari – Agustus tahun ini, jumlah mobil listrik yang terjual di negara berpenduduk 71,82 juta jiwa ini mencapai 43.472 unit.

“Total penjualan mobil listrik (listrik baterai atau BEV) di Thailand dalam delapan bulan pertama tahun ini, setara dengan 9,58 persen dari total penjualan seluruh mobil (baik konvensional, hybrid, plug-in hybrid, hingga BEV) di periode itu, yang sebanyak 453.748 unit,” bunyi keterangan FTI.

Selama delapan bulan pertama tersebut, mobil listrik buatan pabrikan asal Shenzhen, Republik Rakyat Cina, yakni BYD Atto 3 tercatat sebagai mobil listrik terlaris. Dia meraup angka penjualan sebanyak 14.314 unit, dan pangsa pasar sebesar 33 persen.

Mobil setrum ini diikuti koleganya yang juga berasal dari Cina, yaitu Neta V yang selama Januari – Agutus itu laku sebanyak 8.440 unit. Mobil setrum besutan Neta Auto ini di bulan Agustus saja mengoleksi angka penjualan sebanyak 1.251 unit.

Penjualan Neta V di Cina sepanjang Januari – Juli 2023 ambrol hingga 55 persen lebih – dok.Istimewa

Pertumbuhan penjualan mobil listrik di Thailand tak lepas dari gebrakan demi gebrakan kebijakan yang pro industri kendaraan listrik yang dilakukan oleh pemerintah. Laporan

Dewan Investasi Thailand (BOI) yang dilansir The National dan Siam Auto, menyebut BOI memberikan memberikan insentif untuk investasi kepada 14 pabrikan mobil listrik baterai.

Insentif senilai 33,9 miliar baht atau sekitar Rp 14,65 triliun (kurs 1 baht = Rp 432,28) itu diberikan untuk berbagai proyek yang dijalankan oleh pabrikan mobil listrik baterai. Mulai dari pembangunan pabrik mobil, pembangunan pabrik perakitan baterai, impor, hingga pembangunan jaringan penjualan.

“Total produksi 14 pabrikan yang diberi insentif itu mencapai 276.640 unit kendaraan saban tahunnya,” sebut Dewan itu.

Sementara itu, hasil kajian Thailand Automotive Institute yang disitat Mobilitas, di Jakarta, Senin (11/9/2023) menyebut penjualan mobil setrum di Negeri Siam ini bakal mencapai 50.000 unit pada 2023 ini. Jumlah itu meningkat dua setengah kali lipat dibanding tahun 2022 lalu yang sebanyak 20.000 unit. (Din/Aa)