Jika Pemerintah Terapkan Standar Euro 5, Diminta Pastikan Kesiapan Tiga Hal Ini

0
24
Ilustrasi, BBM - dok.Istimewa via The Manila Times

Jakarta, Mobilitas – Persoalan yang ingin dipastikan oleh para pengguna kendaraan adalah kepastian ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh penjuru negeri dan soal harganya.

Seperti ditegaskan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan jika pemerintah telah mengerbitkan peraturan soal kewajiban penggunaan BBM (baik solar maupun bensin) berstandar Euro 5 bagi semua kendaraan bermotor di Tanah Air, maka pihaknya mau tak mau akan melaksanakannya.

“Tetapi, yang perlu dipertimbangkan juga adalah soal konsekwensi dari pelaksanaan peraturan tersebut. Terlebih bagi kendaraan komersial truk yang jangkauan penggunaan atau operasionalnya bisa ke pelosok-pelosok yang jauh saat menbawa barang. Nah, pertanyaannya apakah BBM berstandar itu sudah pasti tersedia?,” papar Gemilang saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (9/2/2024).

Bahkan, lanjut Gemilang, penggunaan BBM berstandar lebih tinggi yang harganya lebih mahal, tentu akan berdampak pada ongkos operasional. Kenaikan biaya itu, kata dia, tentu akan dibebankan kepada pengguna jasa truk.

Ilustrasi, truk yang melintas di jalan tol – dok.Mobilitas

“Konsekwensi tentunya ada beberapa. Mulai dari biaya logistik di Indonesia semakin mahal dan membuat daya saing produk manufaktur menurun. Dan yang kedua, akan memicu terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena akan ada pengusaha yang demi mendapatkan order banting harga dengan menetapkan tarif jasa lebih rendah dari pasaran. Ini tidak akan sehat,” tandas Gemilang.

Terlebih, jika kesiapan BBM alternatif seperti BBM campuran nabati dengan kualitas yang setara dengan BBM Euro 5 tidak atau belum tersedia. Pengusaha maupun masyarakat akan terbebani.

Pernyataan senada diungkap General Manager Business Communication PT Krama Tudha Tiga Berlian Mootors (KTB) yang merupakan distributor resmi truk merek Mitsubishi Fuso, Sudaryanto. Ptia yang akbar disapa Totok ini menegaskan jika peraturan itu diberlakukan PT KTB akan mengikutinya. Sebab secara teknis, Mitsubishi Fuso telah sejak lama siap menyediakan truk dengan standar Euro 5.

Ilustrasi, truk Mitsubishi Fuso Canter – dok.KTB

“Soal teknologi kami memang terus melakukan inovasi. Bahkan, Fuso sudah siap dengan truk (Mitsubishi Canter) listrik. Tetapi persoalannya, bagaimana ketersediaan BBM-nya. Apakah sudah benar-benar tersedia di selutuh pelosok Tanah Air? Untuk Euro 4 saja, masih perlu kita review. Karena mobilitas truk itu sampai daerah-daerah pelosok,” papar pria yang akrab disapa Totok itu saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Minggu (10/2/2024).

Ungkapan serupa juga dilontarkan kalangan pabrikan mobl penumpang (baik berbahan akar bensin maupun solar). Salah satunya Sales, Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Sabtu (10/2/2024). “Secara teknologi kami sangat siap, bahkan sekarang pun kami sudah mengekspor Honda WR-V bertsandar Euro 5,. Kalau di dalam negeri, soal penerapan Euro 5 ini, tentunya yang harus dipastikan adalah ketersediaan BBM-nya (standar Euro 5), ” tandas dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pada Kamis (18/1/2024) mengatakan saat ini pemerintah tengah berusaha membuat kualitas BBM solar maupun bensin berstandar Euro 5. “Dengan demikian kendaraan dan transportasi umum bisa memakai BBM berkualitas lebih bagus,” tandas Luhut. (Ted/Yud/Aa)