Kelangkaan Semikonduktor dan Ambyarnya Produksi Mobil Dunia

0
762
Semikonduktor - dok.Asian News

Jakarta, Mobilitas – Sejak awal 2021 lalu, kabar tentang kelangkaan semikonduktor yang merupakan komponen penting dalam perangkat elektronik telah nyaring terdengar di berbagai belahan dunia. Para industrialis berteriak lantang meminta agar pabrikan-pabrikan dunia bertemu dan membahas kondisi ini untuk mencari solusi.

Persoalan semakin gawat karena kelangkaan pasokan tak hanya terjadi di industri produk elektronik rumah tangga saja, tetapi juga telah dirasakan oleh produsen mobil. Maklum, sejak badai pandemi Covid-19 menerjang dunia – yang disusul kebijakan pembatasan sosial serta anjuran bekerja dari rumah – permintaan semikonduktor untuk peralatan elektronik melonjak.

Maklum, di tengah kondisi seperti itu permintan dan penggunaan perangkat elektronik seperti komputer meja, laptop. smartphone, konsol permainan, microwave, lemari es, dan lainnya juga melonjak.

Semikonduktor atau cip – dok.MoneyWeek

Pasokan semikondutor seret setelah transportasi global untuk kegiatan ekspor dan impor terganggu akibat terjangan badai Pandemi Covid-19.

Kondisi semakin parah ketika – awal tahun 2021 – produsem semikonduktor Asahi Kasei Microdevices, yang selama ini mensuplai semikonduktor ke industri otomotif, terbakar. Tak pelak, produsen mobil dunia pun kelabakan.

Buka tutup produksi
Pabrikan mobil asal Jepang, Eropa, Amerika Serikat, hingga Korea Selatan memainkan strategi setop sementara produksi. Harapannya, stok semikonduktor mereka bisa diatur penggunaannya sesuai dengan skala prioritas produksi sesuai dengan permintaan pasar.

Pada sisi lain, dengan jurus pilah-pilih produksi ini, diharapkan denyut produksi pabrikan bertahan hingga semikonduktor mengalir deras kembali. Hanya, jurus itu ternyata tak tokcer, bahkan kembang-kempis produksi masih terus terjadi hingga tahun 2021 ini.

Bahkan, lembaga riset dan konsultan yang berbasis di London, Inggris – HIS Markit – yang dikutip Reuters memperkirakan sepanjang kuartal pertama 2021, sebanyak 1,3 juta mobil lenyap tak jadi diproduksi akibat langkanya semikonduktor. Kebakaran Asahi Kasei Microdevices yang selama ini menyuplai 30% kebutuhan industri mobil dunia, sangat terasa akibatnya.

Ilustrasi, produksi mobil – dok.Bloomberg

Kondisi semakin runyam, setelah Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) mengurangi pasokannya ke industri otomotif karena berbagai faktor. Padahal, seperti dilaporkan lembaga riset TrendForce – perusahaan riset dan konsultan yang berbasis di Taiwan – TSMC selama ini menguasai 52,7% pasar semikonduktor dunia.

Sementara, kabar terakhir yang dilansir Nikkei, Rabu (26/5/2021), menyebut TSMC saat ini menghadapi kesulitan akibat delapan masalah. Masalah-masalah itu adalah kekurangan air, kekurangan listrik, meningkatnya infeksi Covid-19 di Taiwan dan di basis produksinya perusahaan yang berada di luar negeri.

Masalah lainnya kekurangan vaksin untuk vaksinasi masyarakat dan pekerja TSMC. Lalu kekurangan komponen, kekurangan tenaga kerja, serta masalah biaya produksi karena melonjaknya biaya transportasi akibat kekurangan peti kemas di berbagai belahan dunia.

ILustrasi, produksi mobil Toyota Yaris di Jepang – dok.Toyota via Nikkei

Apa itu semikonduktor
Banyak publik yang mempertanyakan apa fungsi semikonduktor bagi mobil sehingga kelangkaanya mampu mengguncang industri mobil dunia? Semi konduktor atau insulator peranti yang berfungsi menghantarkan listrik sebagian sehingga disebut semikonduktor.

Perangkat ini digunakan sebagai chip peralatan elektronik termasuk komputer (ECU) mobil yang menjadi otak operasional dari serangkaian fitur mobil. Semikonduktor terbuat dari elemen murni seperti karbon, germanium, silikon, hingga senyawa galium arsenida.

Kita tahu, fungsi komputer mobil sangat penting karena menggantikan sistem mekanis dengan sistem elektris.

Bagian-bagian mobil yang tergantung pada semikonduktor – dok.Autocar Professional

Oleh karena itu, tanpa semikonduktor rangkaian komponen komputer mobil tak bisa dirakit. Artinya fungsi semikonduktor sangat vital bagi mobil modern.

Terlebih, fitur keselamatan dan keamanan mobil saat ini bekerja secara elektris, mulai dari sensor sabuk pengaman, airbag, anti-lock braking system, sistem otonom, hingga kamera parkir. Begitu pula dengan sistem kendali suspensi, sistem transmisi, bahkan sistem manajemen mesin., dan sebagainya. (Jrr/Aa)