Tangerang, Mobilitas – Meski bentuknya terlihat sepele, namun filter udara bagi mobil memiliki peran dan fungsi yang cukup vital. Komponen ini berfungsi untuk menyaring kotoran di udara yang disedot ke ruang bakar mesin, sehingga udara yang dibutuhkan dalam proses pembakaran bahan bakar juga bersih.
“Dengan bersihnya udara, maka proses pembakaran juga akan berlangsung secara maksimal atau sempurna. Proses yang seperti ini, selain akan menjadikan tenaga yang dihasilkan mesin maksimal (sesuai dengan yang dirancang pabrikan), juga menjadikan mesin tidak boros bahan bakar. Karena dengan sempurnanya pembakaran maka setiap butiran molekul bahan bakar yang disemprotkan injektor mobil (atau karburator, jika mobil masih menggunakan karburator) akan terbakar semua,” papar mekanik senior Libra Motor, Larangan Utara, Ciledug, Tangerang, Zuhdianto, saat ditemui Mobilitas, Selasa (19/10/2021).
Melihat peran dan fungsi filter udara yang penting ini, maka perawatannya harus dilakukan secara rutin dan tepat. Perawatan bisa dilakukan di bengkel maupun secara mandiri oleh pemilik mobil di rumah.
Jika ingin melakukan perawatan sendiri di rumah, Zuhdi mewanti-wanti agar pemilik mobil memastikan dulu jenis bahan filter udara yang ada sebelum melangkah melakukan pembersihan.
“Karena pada mobil, dari pabrikan disediakan dua jenis filter udara yakni dari bahan kertas dan dari bahan kain halus seperti kain pelapis dalam kerah baju. Sedangkan yang dari produk aftermarket, ada yang berbahan dari spons dan stainless steel. Meski ada juga mobil keluaran sekarang yang menggunakan filter udara dari bahan stainless steel ini,” jelas Zuhdi.
Untuk proses pembersihan, Zuhdi memberikan saran sebagai berikut. Pertama, untuk filter udara berbahan kertas. Cara pembersihan yang paling umum dan efektif adalah dengan menyemburkan angin kencang dari kompressor.
Jika tidak memiliki kompressor, bisa dengan memukul-mukulkan rumah filter ke benda lain namun dengan kekuatan yang terukur agar tidak pecah. Tujuannya agar kotoran yang menempel pada filter itu luruh.
“Jangan menggunakan hairdryer, karena akan menjadikan kertas mengering dan kaku, sehingga daya serapnya terhadap kotoran berkurang,” kata Zhudi mengingatkan.
Bahan non kertas
Kedua, filter dari bahan kain (katun). Cara untuk membersihkannya juga sama yakni disemprot dengan udara dari kompresor. Namun jika tidak ada kompressor, bisa dengan cara lain yakni lepas filter dari rumah filter.
Lap rumah filter dengan lap basah hingga bersih lalu keringkan. Kemudian cuci, filter udara dari kain itu tetapi bukan direndam. Caranya, cukup celupkan filter itu di air yang telah diberi sabun lembut (sabun khusus yang bisa dibeli di toko online atau toko aksesoris mobil) dan goyang-goyangkan di air agar kotoran luruh.
Kemudian, keringkan filter tersebut di tempat sejuk dan hindarkan dari paparan sinar matahari. Tunggu hingga benar-benar kering lalu pasang kembali.
Ketiga, filter dari bahan stainless steel dan spons. Pembersihan filter udara dari bahan ini prosesnya lebih mudah, bisa menggunakan semprotan udara dari kompressor.
“Tetapi yang perlu dicatat, meskipun bisa dicuci tetapi proses pencucian filter stainless steel ini tidak bisa sembarangan. Sebab kalau salah, lapisan filter bisa berkarat dan menimbulkan bahaya bagi mesin. Karena itu, lakukan dengan hati-hati.
Basahi filter dengan air yang telah dicampur sabun lembut (bisa sabun cuci pring seperti sunglight) kemudian bersihkan menggunakan sikat gigi dengan sapuan yang searah secara pelan-pelan. Setelah itu bilas dengan air bersih dan keringkan, tetapi hindarkan dari paparan sinar matahari secara langsung.
“Untuk perawatan filter ini yang perlu diingat adalah, pembersihan filter udara harus dilakukan menempuh jarak kurang lebih 1.000 kilometer. Tetapi, sebaiknya filter udara berbahan kertas dan kain itu diganti jika kendaraan sudah digunakan untuk menempuh perjalanan sejauh 5.000 kilometer. Sehingga, berkendara lebih nyaman, irit bahan bakar, dan tentu saja mesin tetap sehat,” saran Zuhdi. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id