Mantan CEO Hyundai Chung Mong Koo, Orang Terkaya Keempat di Korea

0
533
Chung Mong Koo - dok.Reuters via Automotive News

Seoul, Mobilitas – Putera sulung dari pendiri Hyundai, Chung Ju Yung, itu menurut majalah bisnis Forbes sampai Mei 2024 berada di urutan keempat dalam daftar 10 orang terkaya di Korea Selatan.

Laporan situs Real Time Billionaires yang mengutip pengumuman Forbes dan dinukil Mobilitas di Jakarta, Rabu (8/5/2024) menyebut total nilai kekayaan Chung Mong Koo mencapai US$ 4,5 miliar. Dia berada di belakang bos Samsung, Jay Y. Lee yang memiliki kekayaan senilai US$ 11,1 Miliar.

Kemudian pendiri Celltrion Seo Jung Jin dengan kekayaan US$ 7,6 miliar, dan berada di urutan kedua. Mong Koo berada di belakang persis pendiri Meritz Financial Group Cho Jung Ho yang memiliki kekayaan senilai US$ 6 miliar.

Chung Mong Koo memulia karir di Hyundai pada tahun 1970, dan bergabung dengan divisi teknik & konstruksi di grup Hyundai. Dia menggantikan ayahnya, Chung Ju-yung yang berhasil membawa Hyundai memiliki 54 anak perusahaan ternasuk Kia Motors, Hyundai Motors, dan Hyundai Steel.

Chung Mong Koo saat berkunjung ke Kongres Amerika Serikat – dok.The Korea Times

Laporan Wikipedia yang disitat Mobilitas menyebut ketika grup perusahaan itu terpecah menjadi beberapa bagian pada tahun 1999, Chung Mong-koo mengambil alih divisi Hyundai Motor. Dia kemudian tercatat berhasil membawa perusahaan otomotif ini berkembang biak dan melakukan ekspansi ke berbagai belahan dunia baik di Asia, Eropa, Amerika, dan Afrika.

Chung yang menduduki jabatan Chairman dan Chief Executive Officer Hyundai Motors lengser dari kursi pimpinan pada Maret 2020. Meski, dia didapuk sebagai Ketua Kehormatan grup tersebut.

Pria kelahiran Kangwon, 19 Maret 1938, ini juga tercatat masih memiliki saham di Hyundai Motors Company (yang di dalamnya juga terdapat Kia Motors). Bahkan juga tercatat sebagai pemegang saham pabrikan pembuat suku cadang mobil Hyundai Mobis.

Namun, Chung memiliki catatan hitam dalam hukum, yakni dinilai terbukti melakukan penggelapan dan pelanggaran kewajiban fidusia pada bulan Februari 2007. Tetapi, dia diberi hukuman percobaan dan diampuni sepenuhnya oleh Presiden Lee Myung-bak. (Anp/Aa)