Jakarta, Mobilitas – Pertamina Patra Niaga memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi hingga 19 hari ke depan aman.
Pernyataan itu ditegaskan Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, dalam keterangan resmi yang diterima Mobilitas, Sabtu (20/8/2022). “Stok Pertalite dan Solar dalam kondisi aman serta proses distribusi dilakukan dengan maksimal. Per 19 Agustus kemarin di atas 19 hari dan produksi terus dilakukan.,” kata dia.
Irto mengakui ada lonjakan rata-rata konsumsi harian dari kedua jenis BBM itu, di tahun 2022 ini. Hal itu, sebut dia, dipicu pertumbuhan ekonomi dan kegiatan ekonomi masyarakat kebutuhan energi untuk menopang kegiatan itu juga meningkat.
“Untuk mengantisipasi tingginya permintaan, kami akan pastikan stok dalam kondisi aman dan distribusi ke SPBU akan kami maksimalkan,” ucap dia.
Untuk proses distribusi dan kondisi stok di SPBU juga akan terus dimonitor secara real time melalui Pertamina Integrated Command Centre (PICC), sehingga SPBU yang stoknya sudah dibatas minimal dapat segera disuplai kembali. “Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” imbuh Irto.
Sebelumnya, anggota Komite Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Saleh Abdurrahman yang dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Sabtu (13/8/2022) mengatakan per Juli lalu, kuota BBM bersubsidi jenis Pertalite telah menipis. “Konsumsi sudah mencapai16,8 juta kiloliter. Padahal kuota yang diberikan selama tahun 2022 ini hanya 23,1 juta kiloliter,” kata dia.
Konsumsi Pertalite melonjak karena banyak orang beralih dari sebelumnya menggunakan Pertamax. “Setelah harga Pertamax naik, mereka beralih ke Pertalite. Karena itu, mobil di atas 1.500cc dan motor di atas 250cc, mulai September dilarang beli Pertalite,” kata dia. (Jrr/Swe/Aa)