Moncer di Thailand, Kini Mobil Listrik GWM Ora Agresif Gempur Amerika Selatan

0
44

Santiago, Mobilitas – Great Wall Motor (GWM) yang meluncurkan mobil listrik Ora di Thailand pada Oktober 2021 itu pada tahun 2023 kemarin mengantongi angka penjualan mobil setrum itu sebanyak 11.000 unit.

Keberhasilan Ora di Negeri Tirai Bambu itu juga ingin dicetak GWM di kawasan Amerika Selatan, khususnya Chile. Laporan laman resmi GWM yang disitat Mobilitas di Jakarta, Selasa (30/1/2024) menyebut setelah meluncurkan mobil merek lain miliknya – yakni Hval Jolion dan Haval H6 hybrid – pada 25 Januari 2024 lalu, GWM meluncurkan mobil listrik Ora 03.

“Peluncuran Ora 03 ini merupakan langkah strategis karena Chile telah melarang penjualan kendaraan bermesin pembkaran internal sejak tahun 2023 lalu,” bunyi keterangan GWM.

Namun, gebrakan GWM di kawasan Amerika Selatan ini bukanlah kali pertama. Sebab, sebelukmnya, pada Juli 2023 pabrikan asal Baoding, Hebei, Republik Rakyat Cina itu telah meluncurkan Ora 03 di Brasilia.

Mobil listrik Ora yang yang dipamerkan di GIIAS 2023 – dok.Mobilitas

Perluasan pasar yang menjadi target penjualan Ora ini diharapkan semakin meningkatkan penjualan mobil-mobil GWM. Terlebih, mobil listrik murni alias BEV itu telah dijajakan di sejumlah negara seperti Australia, Malaysia, Thailand, Inggris, Yordania, dan beberapa negara lainnya.

Sementara, di Indonesia mobil setrum Ora itu telah diperkenalkan ke publik Tanah Air pada Agustus 2023. Mobil tersebut diboyong dan dipmaerkan di hajatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.

Sekadar informasi, data Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (30/1/2024) memperlihatkan sepanjang tahun 2023 kemarin GMW berhasil meraup angka penjualan sebanyak 1,23 juta unit. Jumlah tersebut meningkat 15,29 persen dibanding jumlah penjualan yang dicetaknya pada tahun 2022.

Menariknya, dari total penjualan sebanyak itu 316.000 unit terjual di luar negeri (di luar Cina). Jumlah penjualan di mancanegara ini melonjak 82,48 persen dibanding tahun 2022. (Din/Aa)