Jakarta, Mobilitas – Kementerian Perhubungan mengecek kesiapan angkutan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Hendro Sugiatno, menghimbau agar masyarakat menggunakan parasarana yang telah disediakan pemerintah termasuk terminal bus. Selain itu, mereka juga dihimbau untuk menggunakan angkutan umum demi menghindari terjadinya kemacetan lalu-lintas.
“Sedangkan untuk perusahaan bus saya mengimbau kesiapan bus dan supirnya menjelang Natal dan Tahun Baru pada tahun ini,” kata Hendro dalam keterangan resmi yang diterima Mobilitas, di Jakarta, Senin (17/10/2022).
Menurut Hendro Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) bersama Polri dan TNI akan mengantisipasi lonjakan angkutan pemudik beberapa titik. Mereka akan mendirikan pos terpadu.
Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno yang dihubungi Mobilitas dari Jakarta, Senin (17/10/2022) mengingatkan agar dilakukan pengecekan bus – untuk menetapkan kelayakan atau tidaknya digunakan – secara menyeluruh. Bukan sekadar administrasi dan kelengkapan komponen saja.
“Apalagi, di musim liburan Nataru ini bertepatan dengan musim hujan, yang mana tingkat kerawanan kemanan juga lebih tinggi. Terlebih, akhir-akhir ini angka kecelakaan bus ternyata masih tinggi,” kata dosen Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata itu.
Bahkan, lanjut Djoko, pengecekan sebaiknya tidak hanya dilakukan pada musim-musim tertentu tetapi juga di hari-hari biasa. Hal itu, lanjut dia, demi memastikan tingkat kelayakan keamanan angkutan, termasuk bus.
Permintaan senada juga diungkap anggota Komisi V DPR, Syaifullah Tamliha yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (17/10/2022). Dia bahkan meminta agar pengecekan yang dilakukan petugas bukan sekadar memastikan aspek formalitas belaka.
“Apalagi, populasi bus saat ini terus bertambah, dari lama sampai yang terbaru. Nah, untuk memastikan kelayakannya kan perlu dicek. Cek secara menyeluruh bukan aspek formalnya saja,” papar Dia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip Mobilitas, Senin (17/10/2022) menunjukkan, populasi bus di Tanah Air terus bertambah. Pada tahun 2019 misalnya masih 222.872 unit, tahun berikutnya 231.569 unit, dan tahun 233.261 unit. (Din/Aa)