Peran Pentingnya Tak Bisa Diingkari, Kenali Tanda Wiper Harus Diganti

0
1404
Memeriksa kelenturan karet wiper mobil - dok.The Manual

Jakarta, Mobilitas – Wiper yang secara leksikal alias pengertain di dalam kamus berarti penghapus, merupakan salah satu komponen penting meski bentuknya terlihat sepele dan harganya murah. Sesuai namanya, peranti ini berfungsi untuk membersihkan kaca dari embun atau guyuran air hujan yang dapat menghalangi pandangan pengemudi.

“Secara umum ada dua fungsi dari wiper, yaitu sebagai alat untuk menyeka kaca mobil, baik di depan maupun belakang dari hinggapan embun atau guyuran air hujan yang berpotensi menghalangi daya pandang atau visibilitas pengemudi. Kedua, untuk memberikan visibilitas atau daya pandang yang lebih baik karena faktor lain selain embun dan hujan,” papar Mekanik Senior Auto Mekanika, Cipondoh, Tangerang, Ujang Maman Firmansyah, saat ditemui Mobilitas, Minggu (26/6/2022).

Pria yang akrab disapa dengan Maman ini mengatakan, fungsi menyeka embun atau air hujan dari kaca mobil, merupakan fungsi utama dari wiper mobil yang sangat membantu pengemudi. Karena berkat sapuan karet penyapu wiper itu embun atau air minggat dari permukaan kaca, sehingga pandangan pengemudi ke depan pun menjadi lebih jelas.

Wiper mobil – dok.Popular Mechanics

Selain itu, dengan menggunakan wiper pengemudi dapat membersihkan kaca yang dirasa kurang bening dan membuat pandangan terganggu. Biasanya, kondisi ini terjadi ketika mobil melintasi jalanan yang banyak debu atau kotoran lain yang beterbangan.

“Umumnya untuk membersihkan kaca dalam kondisi seperti itu, pengemudi akan menyemprotkan air di tabung reservoir beberpa kali ke kaca setelah itu mengaktifkan wiper untuk menyapu kotoran agar lebih bersih. Jadi, bisa dibayangkan apa jadinya kalau wiper itu tidak ada atau rusak. Visibilitas pengemudi akan terganggu, sehingga kenyamanan tidak terjadi bahkan bisa mengancam keselamatan berkendara,” jelas Maman.

Tanda-tanda
Oleh karena itu, Maman mewanti-wanti agar memperhatikan tanda-tanda kapan wiper harus diganti. Meski secara ideal, penggantian wiper dilakukan saban enam bukan atau maksimal setahun sekali.

Ilustrasi, kerja wiper saat mobil melaju di tengah guyuran hujan – dok.Christensen&Hymas

Pertama, wiper lompat-lompat ketika tuas wiper diaktifkan. Kondisi ditandai dengan berhentinya karet penyapu wiper ketika tuas pengaktif peranti ini diaktifkan.

“Ini menandakan karet wiper sudah aus atau sudah habis sehingga perlu diganti. Jika dipaksakan dipakai maka bisa berpotensi menjadikan kaca mobil baret-baret. Biayanya akan lebih mahal untuk perbaikan,” ujar Maman.

Kedua, muncul bunyi berderit, meski masih bisa bergerak atau tidak lompat. Deritan terjadi karena karet wiper yang sudah mengeras atau getas, sehingga kelenturan karet telah berkurang atau bahkan habis.

Kelenturan karet bisa terjadi lebih cepat dari semestinya. Hal itu terjadi jika pemilik mobil sering memarkir mobil di tempat terbuka yang terkena paparan sinar matahri dan posisi karet wiper tidak diangkat, yakni ditegakkan dan tidak menempel di kaca.

Segera ganti wiper jika menunjukkan tanda-tanda telah ausi – dok.Sun Devil Auto

“Selain itu, karet cepat mengeras jika sering terkena cairan pembersih kaca atau shampo mobil yang tidak bersih dibilas saat mencuci, kemudian terkena panas sinar matahari. Segera ganti karet wiper jika sudah menemukan tanda-tanda seperti itu,” imbuh Maman. (Swe/Aa)