Perlahan Tapi Pasti, Bus Listrik MAN Makin Unjuk Gigi di Pasar Dunia

0
39
Jajaran bus listrik produksi MAN - dok.Istimewa via Sustainable Bus

Munchen, Mobilitas – MAN Truck & Bus yang merupakan pabrikan otomotif asal Munchen, Jerman, ini memang terbilang kalah gencar dalam melakukan ekspansi ke produk bersumber tenaga listrik.

Meski begitu, pabrikan yang berdiri sejak tahun 1898 ini terus mengejar ketertinggalan itu. Pabrikan menegaskan tetap mengutamakan kualitas produk untuk menembus pasar dunia, khususnya dalam menyuguhkan bus dan truk listrik.

Hasilnya, cukup tokcer. Data pabrikan bernama Maschinenfabrik Augsburg-Nurnberg (MAN) itu pada tahun 2023 kemarin berhasil melego 771 unit bus listrik. Jumlah ini melonjak hampir tiga kali lipat dibanding tahun 2022 yang sebanyak 263 unit.

Penjualan bus setrum MAN tidak hanya dibukukan di wilayah Eropa saja, tetapi juga di Eropa. Kini, pabrikan juga terus melakukan penetrasi ke wilayah lain termasuk Asia seperti Cina, Jepang, dan India.

“Ini selaras dengan tujuan kami untuk terus menyokong upaya netralitas karbon di negara-negara yang kami tuju,” bunyi keterangan pabrikan.

Bus listrik MAN di Eropa – dok.Istimewa via BrandFetch

Sebab, seperti diungkap Chief Sales and Customer Solutions Officer di MAN Truck & Bus, Friedrich Baumann, dalam keterangan resmi yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (22/1/2024), pabrikan ini menargetkan pada tahun 2030 nanti setengah dari seluruh truk buatan MAN menggunakan sumber tenaga listrik.

“Sedangkan di segmen bus 90 persen dari yang diproduksi sudah menggunakan sumber tenaga listrik berbasis baterai. Bahkan, saat ini kami sedang mengembangkan kereta api listrik masa depan,” tandas Baumann.

Sekadar informasi, sepanjang tahun 2023 kemarin, MAN Truck & Bus berhasil melego kendaraan buatannya sebanyak 116.055 unit. Jumlah ini melonjak 37 persen dibanding total penjualan yang dibukukannya pada tahun 2022.

Rinciannya, 83.730 unit truk yang penjualannya melonjak 44 persen. Kemudian 5.723 unit bus (meningkat 19 persen) dan Van 26.602 unit melonjak 23 persen. (Din/Aa)