Produksi Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Simpanse hingga Gorilla di Afrika

0
620
Ilustrasi, pengecasan daya baterai mobil listrik - dok.EV Box Blog

Accra, Mobilitas – Operasi pertambangan yang mengeruk mineral seperti grafit, mangan, cobalt, hingga lithium yang berada di habitat kera jenis besar itu menjadikannya terusir dari tempat tinggalnya.

Laporan News Scientist yang dinukil Mobilitas di Jakarta, Selasa (9/4/2024) menyebut komditas mineral yang diperlukan industri mobil listrik untuk pembuatan baterai itu berada di sejumlah negara Afrika. Bahan itu ada di dalam perut bumi Ghana, Gabon, dan Uganda.

“Lebih dari 50 persen dari cadangan cobalt dan mangan ditemukan di Afrika. Sedangkan 22 persen grafit yang digunakan untuk produksi baterai kendaraan listrik juga ditemukan di sana,” ungkap seorang peneliti biologi, Jessica Junker.

Junker yang melakukan penelitian bersama sejumlah koleganya itu mengatakan saat ini perusahaan tambang yang mengeruk komoditas tersebut telah beroperasi di 17 negara Afrika. Di area itulah habitat kera besar seperti simpanse, bonobo, hingga gorilla berada.

Selain pembatatan vegetasi di area yang menjadi tempat tinggal para satwa itu, operasi perusahaan tambang juga menciptakan kebisingan dan gangguan lainnya bagi mereka. Walhasil, hewan-hewan itu tergusur dari tempat tinggalnya.

Gorilla yang berhabitat di Afrika – dok.WWF

Junker mengatakan penelitian yang dilakukannya masih berada di lokasi perusahaan tambang besar. Belum di area pertambangan perusahaan kecil dan tradisional.

“Kalau menghitung area perusahaan tambang kecil dan tradisional, maka dampak buruk terhadap habitat kera-kera besar itu jauh lebih besar dari sepertiga,” ucap Junker.

Komoditas tambang yang digali bukan hanya cobalt, mangan, maupun grafit saja yang dibutuhkan untuk produksi baterai listrik. Namun juga platinum dan bauksit yang digunakan sebagai bahan untuk pembangkit listrik penyuplai peralatan operasional seperti turbin angin, panel surya, dan lainnya.

Sekadar informasi, data Africangorilla yang disitat Mobilitas di Jakarta, Selasa (9/4/2024) menyebut per awal 2024, jumlah gorilla yang ada di Afrika sebanyak 1.063 individu. Namun, tren perkembangan populasi hewan ini terus mengecil akibat ulah manusia. (Rik/Aa)