Saat Pasar Kendaraan Roda Empat Melambat, Penjualan Bus di RI Melonjak Berlipat

0
784
Ilustrasi, bus bersasis Hino RM 280 ABS - dok.HMSI

Jakarta, Mobilitas – Moncernya penjualan sasis bus selama tahun 2023, ternyata masih berlanjut di awal tahun 2024 khususnya di periode Januari – Maret atau kuartal pertama.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (6/5/2023) menunjukkan, selama kuartal pertama tahun ini sebanyak 1.372 sasis bus terjual ke konsumen (penjualan ritel). Total jumlah penjualan ini melonjak hampir dua kali lipat dibanding jumlah penjualan ritel sasis selama periode sama di tahun lalu, yang sebanyak 769 unit.

Total penjualan sasis selama Januari – Maret 2024 itu dibukukan oleh sasis bus dengan Gross Weight Vehicle (GVW) 5 – 10 ton sebanyak 846 unit. Kemudian sasis bus dengan GWV 10 – 24 ton sebanyak 503 unit, dan sasis bus dengan GWV 24 ton lebih sebanyak 23 unit.

Bus milik PO Bagong yang menggunakan chassis Mitsubishi Fuso – dok.Instagram@Bagongalbn

Moncernya penjualan sasis bus di tiga bulan pertama ini, berbanding terbalik dengan total penjualan seluruh mobil (kendaraan penumpang, pickup, truk, dan bus) di saat yang sama. Fakta berbicara, di periode Januari – Maret 2024 jumlah mobil yang terjual ke konsumen di Indonesia 230.776 unit, ambrol 15 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang sebanyak 271.423 unit.

“Memang, pasar bus ini berbeda. Permintaan bus tetap naik karena mobilitas masyarakat yang meningkat. Selain itu, banyak perusahaan jasa angkutan bus (Perusahaan Otobus atau PO) yang membuka trayek baru dan menambah armada karena membaiknya infrastruktur jalan,” ungkap Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Pernyataan senada diungkap Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (6/5/2024). Dia menyebut, saat ini banyak PO Bus yang merealisasikan rencana ekspansi bisnis setelah di tahun 2021 hingga 2022 tertahan akibat pandemi Covid-19.

Bus garapan karoseri Tentrem bersasis Scania – dok.Mobilitas

“Karena dengan semakin terkoneksinya satu daerah dengan daerah lain karena infrastruktur jalan yang semakin bagus menjadikan minat orang untuk menggunakan bus dalam bepergian juga meningkat. Tentu, ini merupakan potensi bisnis yang bagus bagi PO. Bisnis angkutan bus itu orientasinya jangka panjang,” tandas Lesani.

Sekadar informasi, data Gaikindo juga memperlihatkan di tahun 2023 lalu, total wholesales sasis bus mencapai 6.227 unit, melonjak 140 persen dibanding tahun 2022. Sementara, total penjualan ritelnya mencapai 5.369 unit, melonjak 59 persen dibanding tahun 2022. (Fat/Aa)