Jakarta, Mobilitas – Pabrikan atau merek asal Cina kini terus memperluas pasarnya di Indonesia, bahkan pabrik pun didirikannya.
Sekadar catatan pabrikan atau merek Cina yang dimaksud di sini, bukan hanya pabrikan atau merek yang didirikan perusahaan lokal dari sejak awal semata. Namun, juga merek atau pabrikan yang sebelumnya dimiliki oleh asing tetapi sahamnya telah diambil alih (diakuisisi) oleh pabrikan asal Negeri Tirai Bambu itu.
Salah satunya adalah Morris Garage (MG) – yang merupakan pabrikan atau merek asal Inggris – tetapi sejak 2007 telah menjadi milik pabrikan Cina. Ini terjadi setelah Nanjing Automobile (pabrikan asal Cina) mengakuisisi pabrik Longbridge di Inggris dan merek Morris Garage senilai 53 juta poundsterling pada tahun 2005.
Tetapi, karena Nanjing Automobile mengalami masalah finansial, pada 2007 pabrikan (termasuk Longbridge dan MG) ini diakuisisi oleh SAIC Motor Corporation. Sejak itulah, produksi mobil merek ini dilakukan di Cina (dan saat ini juga di pabrik MG di Thailand). Bahkan, kini MG Motor Inggris dikenal sebagai importir mobil dari Cina terbesar.
Sementara, di Indonesia MG Motor menggarap pasar nasional bersama sejumlah pabrikan asal Cina lainnya seperti Wuling Motors, Dongfeng Sokon (DFSK), Chery, dan FAW (kendaraan komersial). Lantas bagaimana kinerja penjualan semua mobil Cina itu di Tanah Air sepanjang lima bulan pertama tahun ini?
Berikut fakta penjualan langsung merek ke konsumen (ritel) yang dinukil Mobilitas dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), di Jakarta, Minggu (25/6/2023). Pertama, Wuling Motors meraup angka penjualan ritel 9.791 unit (meningkat 8,6 persen dibanding periode sama di 2022), dan mencomot 2,3 persen pangsa pasar.
Kedua, Chery yang mobilnya laku sebanyak 1.304 unit (belum bisa dibandingkan dengan tahun lalu karena baru masuk ke pasar ). Dengan penjualan ini, pabrikan asal Wuhu, Anhui, Cina itu mencuil pangsa pasar 0,3 persen.
Ketiga, DFSK yang membukukan penjualan ke konsumen sebanyak 680 atau ambrol 33,5 persen dibanding tahun lalu. Dia hanya berhasil memotek pangsa pasar 0,2 persen.
Keempat, MG menjual 451 unit (meningkat 20,3 persen dibanding periode sama di tahun lalu) dan baru menyentuh pangsa pasar 0,1 persen. Dan kelima FAW yang 233 truknya dibeli konsumen, dan mencicipi 0,1 persen pangsa pasar. (Din/Aa)