Jakarta, Mobilitas – Pembukaan kantor operasional tersebut sekaligus menandai dibukanya jaringan penjualan mobil.
Seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (4/3/2023) Kementerian Perdagngan Malaysia telah menyetujui permohonan impor mobil listrik yang diajukan Tesla. Pabrikan besutan Elon Musk tersebut telah membuka diler dan pusat layanan purna jual di Malaysia.
“Kehadiran Tesla ini diharapkan dapat membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan partisipasi perusahaan lokal di industri otomotif,” bunyi keterangan Kementerian Perdagangan.
Sebelumnya, pada pekan pertama Desember 2022, Tesla telah memulai secara resmi penjualan produknya di Thailand. Bahkan mobil Tesla telah melenggang di pasar Singapura.
Sejumlah kalangan menilai langkah Tesla untuk menggarap Asia Tenggara didasari pertimbangan strategis untuk menghadang pabrikan asal Cina dan Korea yang saat ini sudah agresif menggarapnya.
“Pasar Asia Tenggara dengan lebih dari 600 juta penduduk menjadi fokus produsen yang ingin memperluas penjualan produk mereka terutama kendaraan listrik,” ungkap analis industri Auto Life Thailand, Nithi Thuamprathom, seperti dilansir Asia Business Insight yang dikutip Mobilitas, Senin (6/3/2023).
Terlebih, negara-negara di kawasan tersebut saat ini terus melangkah ke arah era elektrifikasi dimana pemerintahnya terus mendorong melalui berbagai kebijakan pemberian insentif.
“Selain itu, Tesla tentunya juga telah mengkalkulasi pabrikan Jepang yang selama ini menguasai 80% lebih pasar mobil konvensional, saat ini masih tertinggal oleh pabrikan negara lain terutama Cina dan Korea. Sementara, secara reputasi dan kekuatan brand, Tesla jauh lebih kuat dibanding pabrikan dari dua negara itu,” tandas Nithi. (Jrr/Aa)
c