Shenzhen, Mobilitas – BYD juga disebut sebagai pabrikan Cina yang menjual mobil elektrifikasi nomor satu di negaranya.
Seperti dilaporkan The Green Journal, Kamis (17/11/2022), BYD Auto Company Ltd merayakan proses dimulainya produksi mobil elektrfikasi (yang di Cina dinamai sebagai New Energy Vehicle alias NEV) itu pada Rabu (16/11/2022).
“Ini merupakan tonggak sejarah bagi kami, dan menjadi bukti upaya Cina untuk berkembang dari pasar mobil terbesar di dunia menjadi produsenmobil yang kompetitif,” bunyi keterangan pabrikan.
Presiden yang juga pendiri BYD, Wang Chuanfu, mengatakan pihaknya sejak awal tahun 2022 telah menghentikan produksi mobil konvensional dan fokus membuat NEV. Tak hanya mobil Plug-in Hybrid saja yang dihasilkan, tetapi juga mobil listrik murni berbasis baterai (BEV).
Bahkan, lanjut Wang, pada awal 2023 nanti pihaknya akan menggelontorkan mobil listrik mewah dengan merek baru Yangwang. Mobil ini tak hanya dijual di Cina saja, tetapi juga di pasar dunia.
Meski belum menyebutkan jatidiri mobil listrik kelas premium yang bakal diluncurkan itu, namun Wang mengatakan harganya 800.000 yuang – 1,5 juta yuan atau sekitar Rp 1,76 miliar – Rp 3,3 miliar (kurs 1 yuan = Rp 2.196,38).
Dengan kehadiran mobil berteknologi sumber tenaga dari setrum itu, BYD berharap bisa memenuhi kebutuhan berbagai segmen, khususnya di kalangan atas. Pasalnya permintaan mobil ramah lingkungan di segmen tersebut terus berkembang.
Sementara, data di Asosiasi Produsen Mobil Cina (CPCA), yang dikutip Mobilitas, Kamis (17/11/2022), menunjukkan, sepanjang Oktober kemarin BYD menjual NEV sebanyak 218.014 unit, atau meroket 142% dibanding bulan yang sama di 2021. Sedangkan selama Januari – Oktober, penjualan mencapai 1,4 juta unit, meroket 159% dibanding periode sama di 2021. (Jrr/Aa)