Jakarta, Mobilitas – Sepanjang 2022, ekspor mobil dari Indonesia – baik dalam wujud utuh (CBU) maupun terurai (CKD) – melonjak.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Minggu (15/1/2023) menunjukkan, sepanjang tahun itu total ekspor mobil CBU mencapai 473.602 unit. Jumlah itu melonjak 60,7% dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 294.639 unit.
Sementara, mobil dalam wujud CKD yang diekspor mencapai 596.541 set. Jumlah itu melambung tinggi dibanding jumlah yang diekspor selama 2021 yang sebanyak 91.964 set, dan tahun 2020 yang masih 56.586 set.
“Jumlah ekspor meningkat signifikan di tahun ini. Selain negara-negara tujuan ekspor existing telah membuka diri kembali pasca pandemi Covid-19, produsen mobil di Indonesia dengan prinsipalnya juga terus membuka pasar baru. Jadi, jumlah negara tujuan ekspor juga bertambah,” kata Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Menariknya, pengekspor terbanyak mobil CBU itu ternyata bukanlah Toyota, yang tercatat sebagai pabrikan penguasa pasar Indonesia. Namun, Daihatsu.
Total ekspor yang dibukukan Daihatsu Indonesia di tahun tersebut mencapai 160.254 unit atau atau 33,8% dari total jumlah ekspor. Adapun Toyota mengekspor sebanyak 134.954 unit atau 28,5%.
Berikut pabrikan pengekspor mobil CBU Indonesia sepanjang 2022:
Daihatsu: 160.254 unit
Toyota: 134.954 unit
Mitsubishi: 65.743 unit
Suzuki: 50.958 unit
Hyundai HMMI: 42.444 unit
Honda: 9.030 unit
Isuzu: 8.254 unit
Hino: 939
Hyundai HIM: 664
DFSK: 344
Wuling: 18
Sumber: Gaikindo, 2023. (Din/Aa)