Toyota HiAce Masih Rajai Penjualan, Meski Pasar Tertekan

Arif Arianto
3 Min Read
Toyota HiAce - dok.Istimewa

Jakarta, Mobilitas – Pasar kendaraan komersial jenis angkutan penumpang van atau minibus di Indonesia pada enam bulan pertama masih berada dalam tekanan akibat masih lesunya bisnis sektor atau bidang yang selama ini menyerapnya. Akibatnya, penjualan unit pun menyusut.

Indikasi masih lemahnya sektor penyerap – yakni bisnis angkutan perjalanan dan sektor perhotelan – diakui oleh para pelaku bisnis kedua sektor itu.

“Sepanjang tahun 2020 lalu, pendapatan biro perjalanan merosot hingga 85% dibanding tahun 2019. Sementara, di awal tahun 2021, memang ada kenaikan sekitar 20%. Tapi, itu tidak bertahan lama, karena di kuartal kedua turun lagi, setelah ada larangan mudik dan disusul pembatasan kegiatan masyarakat,” ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Bahriyansah Momod, saat dihubungi di Jakarta, belum lama ini.

Kondisi serupa dialami bisnis sektor perhotelan dan restoran. Akibat penutupan tempat wisata dan pembatasan kegiatan masyarakat dalam rangka pencegahan penulran virus corona, tingkat hunian hotel anjlok.

Interior Toyota HiAce – dok.Istimewa

“Pada tahun 2020, bisnis perhotelan Indonesia kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp50 triliun dari sekitar 800.000 kamar yang tersedia. Ini terjadi karena dampak Covid-19, dimana kegiatan masyarakat termasuk kegiatan perjalanan juga terbatas,” ujar Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani.

Namun, di tengah kondisi sektor-sektor penyerap kendaraan komersial jenis angkutan penumpanng van dan minibus yang masih “tertekan” oleh lemahnya ekonomi akibat pandemi, Toyota HiAce masih membukukan penguasaan pangsa pasar terbesar.

Meski, volume atau jumlah penjualan yang dibukukan sepanjang semester pertama itu ambles dibanding penjualan selama kurun waktu yang sama di tahun lalu.

Toyota HiAce – dok.Motoris.id

Pangsa pasar 95,9%
Data yang dihimpun Mobilitas dari catatan penjualan ke konsumen (ritel) yang dilaporkan ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terlihat, di periode enam bulan pertama tahun ini Toyota HiAce – terjual sebanyak 710 unit. Jumlah ini berasal dari penjualan selama Januari sebanyak 34 unit, dan Februari 107 unit.

Lalu dari penjualan selama Maret yang sebanyak 142 unit, April 137 unit, Mei 120 unit, dan Juni 170 unit. Tetapi yang perlu dicatat, meski hanya 710 unit, ternyata HiAce – yang bertarung dengan Mitsubishi L300 dan Isuzu Elf minibus – masih mencengkeram 95,9% pangsa pasar.

Toyota HiAce Premio – dok.TAM

Besaran pangsa pasar yang dikuasai ini naik dibanding penguasaan selama periode sama tahun 2020 yang sebesar 93,8%. Kendati di enam bulan pertama tahun itu, penjualan HiAce mencapai 1.012 unit.

Total jumlah penjualan tersebut dikoleksi HiAce dari penjualan selama Januari yang sebanyak 219 unit, Februari 356 unit, dan Maret 178 unit. Kemudian, dari penjualan di bulan April yang sebanyak 86 unit, Mei 51 unit, serta Juni 122 unit.(Jrr/Aa)

Share This Article
Follow:
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id