Beijing, Mobilitas – Toyota Motor melalui Toyota Motor Investment Co Ltd di Cina, mulai 11 Mei 2022 akan menarik (recall) 6.832 unit mobil bermerek Lexus (yang terdiri dari beberapa model) karena mengalami masalah dan dinilai membahayakan keamanan berkendara. Semua mobil yang di-recall ini merupakan model yang diimpor secara utuh.
Seperti dilaporkan China Daily dan Pandaily, Kamis (5/5/2022), Lembaga Pengawas Pasar Cina dalam keterangan resminya mengatakan dari total mobil yang ditarik itu, ebanyak 2.589 model Lexus NX 260, NX 350h dan NX 400h+ ditengarai mengalami masalah pada shock absorber depan. Model itu merupakan mobil yang diproduksi pada 31 Maret 2021 dan 28 Januari 2022.
“Kebocoran las pada spatbor depan berdampak pada peredam kejut depan, dan masalah ini mempengaruhi stabilitas kendaraan. Bahkan dalam kasus-kasus ekstrem dapat menimbulkan potensi bahaya keselamatan,” bunyi keterangan tersebut.
Sisanya (yakni Lexus NX 260, NX 350h dan NX 400h+ lainnya), didapati mengalami masalah pada layar multi fungsi di panel cluster. Penunjuk perpindahan gigi transmisi tidak segera beralih meski posisi gigi telah dipindah, sehingga mempengaruhi konsentrasi pengemudi.
“Model yang mengalami masalah pada layar kontrol multi fungsi itu merupakan model yang diproduksi pada 31 Maret 2021 dan 17 Maret 2022,” kata lembaga tersebut.
Toyota Motor di Cina menyatakan akan memperbaiki bagian yang bermasalah tersebut, dan tidak dipungut biaya. Cina merupakan pasar terbesar bagi Lexus, dan merek mewah milik Toyota itu penjualannya terus menanjak naik.
Sementara itu, di Indonesia, data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Kamis (5/5/2022) menunjukkan sepanjang Januari hingga Maret tahun ini Lexus menunjukkan, mobil Lexus terjual ke diler (wholesales) sebanyak 242 unit. Jumlah ini naik 16,3% dibanding wholesales sepanjang periode sama tahun 2021.
Pada saat yang sama, penjualan ke konsumen (ritel) yang dibukukan mencapai 239 unit. Angka penjualan ritel ini meningkat 13,3% dibanding penjualan ritel yang dicatatkan selama periode sama tahun lalu. (Vto/Aa)