Jakarta, Mobilitas – Toyota Motor melalui PT Toyota Astra Motor (TAM) sebentar lagi akan menggelontorkan varian anyar di Indonesia yakni New Fortuner bermesin 2.8 liter dengan sistem penggerak roda 4×2 dan 4×4. Kabar yang beredar di jagat media sosial menyebut ada tiga pilihan tipe yang disajikan Toyota pada varian anyar tersebut yakni Fortuner 2.8 GR Sport AT 4×2, 2.8 VRZ AT 4×2, dan 2.8 GR Sport AT 4×4.
Meski, semburan tenaga yang dihasilkan ketiganya tak berbeda. Mesin yang mereka usung – yakni mesin diesel 2.8 liter – disebut menghasilkan tenaga 201 hp pada putaran mesin 3.400 rpm dengan torsi 500 Nm pada 1.600 rpm – 2.800 rpm.
Dimensi ukuran versi anyar varian 2.8L ini tak berubah dari versi sebelumnya. Namun dari sisi tampilan eksterior maupun interior mengalami sedikit ubahan, dan fitur (baik penunjang kenyamanan dan keamanan berkendara) ditingkatkan.
Deretan fitur yang tersaji di versi anyar ini adalah Power Seat Adjuster, Wireless Charger, Adaptable Auto A/C with dual Zone terbaru, Drive Mode (Eco-Normal-Power), Electro-Chromic Rearview Mirror, serta Surround Monitor. Kemudian Kick Sensor with Power Backdoor, Rear Seat Entertainment with Illumination, 7 SRS airbag, dan beberapa lainnya.
Lantas apa pertimbangan Toyota menggelontorkan varian ini di Indonesia? Sumber di internal Toyota Indonesia mengatakan demi memberikan ragam pilihan dengan rentang besaran mesin yang lebih lengkap seperti halnya di pasar global, tanpa beban pajak – khususnya Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) – adalah alasan utamanya.
“Toyota berani memperluas portofolio varian produk karena terbitnya aturan perpajakan (PPnBM) berdasar beswaran emisi atau CO2 Tax. Karena dengan aturan baru itu untuk beberapa segmen kendaraan yang mungkin dulu terbebani pajak besar menjadi lebih kompetitif,” papar dia saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Selasa (4/1/2021).
Peminat meningkat
Terlebih, lanjut dia, profil konsumen SUV ini merupakan kelompok masyarakat yang berdaya beli tinggi namun sangat rasional terhadap harga. Mereka akan menghitung secara cermat setiap unsur atau komponen harga, sehingga menyimpulkan harga yang dipatok untuk mobil itu realistis atau sebaliknya.
“Dan kebijakan baru perpajakan yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2021 (yang mulai berlaku efektif 16 Oktober 2021) itu dinilai memberikan angin segar. Apalagi, peminat Toyota Fortuner di tahun 2021 kemarin meningkat, terutama setelah mobil ini masuk dalam daftar penerima diskon tarif PPnBM,” tandas sang sumber.
Fakta data penjualan unit ke konsumen (ritel) yang dinukil Mobilitas dari laporan kepada Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terlihat sepanjang Januari – November 2021 jumlah penjualan ritel Toyota Fotuner telah melampaui angka yang dikoleksi selama periode sama tahun 2019. Artinya kinerja penjualan ritelnya telah pulih bahkan melebihi sebelum masa pandemi Covid-19.
Sepanjang sebelas bulan pertama 2021 itu Toyota Fortuner (yang terdiri dari varian 4×2 dan 4×4) terjual konsumen sebanyak 20.098 unit. Jumlah itu dikoleksi pada bulan Janurai sebanyak 1.027 unit, Februari 1.604 unit, Maret 1.129 unit, April 1.397 unit, Mei 728 unit, Juni 1.941 unit, Juli 2.310 unit, Agustus 2.693 unit, September 2.311 unit, Oktober 4.858 unit, dan November 2.839 unit.
Sementara di kurun waktu yang sama pada tahun 2020 total penjualan ritel yang berhasil dibukukan SUV (varian 4×2 plus 4×4) itu sebanyak 10.630 unit. Di rentang waktu yang sama tahun 2019 sebanyak 17.028 unit. Artinya, jumlah peminat di 2021 meningkat pesat.(Jrr/Aa)
