Tips

Wahai Pemudik, Begini Cara Mengemudikan Mobil di Turunan Tajam

×

Wahai Pemudik, Begini Cara Mengemudikan Mobil di Turunan Tajam

Share this article
Ilustrasi, mobil melintasi turunan tajam - dok.GoMechanic

Jakarta, Mobilitas – Pada saat mudik lebaran, bisa saja Anda terpaksa harus melintasi jalur alternatif yang banyak turunan tajam atau curam.

Penggunaan rute yang banyak turunan bisa terjadi, karena pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi di Lebaran tahun ini membeludak. Perkiraan Kementerian Perhubungan menyebut, jumlah pengguna mobil pribadi mencapai 27,32 juta orang dan pengguna sepesa motor sebanyak 22,7 juta orang.

Namun, yang perlu dicatat oleh pemudik saat mendapati lintasan dengan turunan tajam adalah, bagaimana mengendalikan mobil agar tetap aman dan nyaman. Banyak orang yang merasa kagok atau gagap ketika harus melibas turunan tajam, karena selama tinggal di kota (seperti Jakarta dan sekitarnya) tidak pernah mengalami berkendara seperti itu.

“Jika mendapati kondisi demikian, kuncinya bersikap tenang,” ujar Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubihu, saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Rabu (19/4/2023).

Setelah tenang, untuk pengemudi mobil bertransmisi manual posisikan transmisi di gear terendah. Dengan demikian, mobil bisa melakukan engine brake untuk membantu pengereman secara konvensional, dan laju mobil lebih mudah di tahan.

Ilustrasi, mengemudi mobil bertransmisi otomatis – dok.South Africa Today

Sedangkan untuk pengemudi mobil bertransmisi otomatis, tempatkan tuas transmisi di posisi gear kedua. Jika dirasa kurang untuk memberi efek engine brake, tuas bisa diposisikan pada L agar mendapatkan efek pengereman yang lebih besar.

Ingat, jangan menempatkan tuas transmisi di posisi N atau netral. Karena sangat bahaya. Dalam keadaan meluncur di turunan tajam, laju mobil bisa saja seperti didorong kuat.

“Jika transmisi dinetralkan maka engine brake atau pengereman dengan cara menahan laju mobil dengan bantuan mesin tidak terjadi. Sementara, mengandalkan perangkat pengereman saja tidak cukup kuat. Jadi, potensi risikonya sangat besar,” kata Jusri mewanti-wanti.

Selain itu, dia mengingatkan agar masing-masing pengemudi menjaga jarak aman dengan mobil di depannya. Hal ini untuk antisipasi jika pengereman tidak maksimal dan mobil tetap nyelenong dan menabrak mobil di depan. (Jrr/Aa)