Singapura, Mobilitas – Ferrari menorehkan sejarah baru dalam penjualan. Kini, di tahun 2025 ini, 40 persen pembeli mobil super (super car) buatannya merupakan konsumen tajir berusia di bawah 40 tahun.
Laporan CNBC Internasional yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (23/6/2025) menyebut data tersebut diungkap oleh Chief Executive Officer (CEO) Ferrari, Benedetto Vigna, saat diwawancara CNBC Singapura.
“Porsi konsumen usia muda ini berbeda dengn periode 18 bulan lalu, yang mana, saat itu hanya 30 persen pembeli baru mobil Ferrari yang berasal dari kelompok usia muda,” ungkap Vigna .
Menurut Vigna pencapaian tersebut patut diapresiasi, dan torehan sejarah baru itu merupakan prestasi dari tim Ferrari. Terlebih, sampai saat ini pabrikan berlambang kuda jingkrak tersebut msih menjaga ekslusivitas ketimbang mengejar volume penjualan.
Dengan kata lain, produsen mobil yang bermarkas di Maranello, Italia, ini memang sengaja membatasi jumlah produksi untuk mempertahankan kesan langka dan prestisius tersebut. Bahkan, pada tahun lalu, hampir 75 persen mobil Ferrari dijual kepada pelanggan lama.
Sementara itu, laporan kinerja penjualan dan keuangan Ferrari SpA yang dirilis melalui situs resmi dan dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (23/6/205) menyebut pabrikan menjual 3.593 mobil buatannya. Jumlah ini naik kurang lebih 1 persen dibanding total penjualan global Ferrari pada periode kuartal pertama tahun lalu yang sebanyak 3.560 unit.
Sedangkan data Asosiasi Industri Otomotif Italia (ANFIA) dan Asosiasi Produsen Mobil Italia (UNREA)yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (23/6/2025) menunjukkan, selama Januari – April 2025, jumlah mobil Ferrari yang terjual di Italia sebanyak 299 unit. Jumlah penjualan tersebut meningkat 3,5 persen dibanding periode Januari – April 2024. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id